"Kami memeriahkan Muktamar NU melalui sambungan live streaming," Sekretaris Panitia Lokal Muktamar NU Maulana Mukhlis yang juga dosen FISIP Unila, Rabu pagi.
Acara pembukaan melalui live streaming di Unila ini akan dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus Unila dan beberapa kiai serta perwakilan Pengurus Cabang NU (PCNU) yang tidak bisa hadir ke Ponpes Darussa’adah.
Peserta Muktamar NU dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, An Imhok, memilih mengikuti nobar pembukaan di Unila demi mengikuti anjuran menjaga protokol kesehatan semasa pandemi Covid-19.
"Luar biasa dengan adanya PPKM Level 3 dan kemudian dilonggarkan, sehingga akhirnya kami bisa berkumpul. Kami berterima kasih sekali kepada pemerintah karena akhirnya bisa berkumpul," tutur An Imhok.
Pihaknya berharap ketua umum Pengurus Besar NU (PBNU) terpilih bisa merangkul dan mengayomi semua kelompok.
“NU punya sejarah dan andil yang besar atas berdirinya Republik Indonesia ini,” katanya.
Terkait dinamika Muktamar NU dengan majunya dua sosok kuat sebagai calon ketua umum PBNU, Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, An Imhok menilai sebagai sesuatu yang menarik.
“Ini menariknya NU. Ada istilah di NU, gegeran dan ger-geran,” ujarnya.
An Imhok berpendapat Said Aqil dan Gus Yahya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Zaman akan memanggil orang sesuai kebutuhannya,” kata An Imhok.
Ribuan Muktamirin Tiba
Ribuan peserta Muktamar NU berbondong-bondong mendatangi tempat pembukaan Muktamar NU di Ponpes Darussa’adah, Lampung Tengah, Rabu pagi.
Riuh para peserta yang memasuki arena Muktamar NU sudah terpantau sejak pukul 06.00 WIB.
Sejumlah tamu undangan mulai dari kepala daerah dan pejabat publik bergiliran tiba di arena Muktamar NU.