TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, menyoroti anggota DPR yang ia nilai selalu bungkam dan tak kritis saat membahas anggaran.
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menjelaskan, selama masa pandemi, politik anggaran di DPR berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Di mana UU tersebut lahir karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
"Semasa pandemi ini, anggaran 2020-2022, peran DPR dalam politik anggaran tunduk pada UU 2 tahun 2020. Undang-Undang tersebut lahir karena Presiden mengeluarkan Perppu 1/2020," kata Hendrawan saat dihubungi Tribun, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Grace Natalie Sebut PSI Harus Lolos ke DPR Pada Pemilu 2024 dan Buat Gaduh Senayan
Baca juga: PSI Singgung Kerja Anggota DPR RI yang Tak Sebanding dengan Energi dan Dedikasi Jokowi
Atas dasar itu, Hendrawan menilai pernyataan Grace tersebut kurang tepat.
Bahkan, politikus senior PDIP itu menyebut pernyataan Grace itu telah mengejek presiden
"Jadi pidato Grace itu menampar dan mengejek presiden," ujar Hendrawan.
Grace Natalie: PSI Lolos DPR RI, Kita Buat Gaduh Senayan
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menegaskan, PSI akan terus mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kedepan.
Grace pun mengajak seluruh kader PSI untuk bekerja lebih keras. Tentunya agar bisa lolos ke DPR RI.
Hal itu disampaikan Grace saat sambutan acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI yang juga dihadiri Presiden Jokowi di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
"PSI akan terus mengawal kebijakan Pak Jokowi, menjaga uang rakyat dan merawat Indonesia. Mari, Bro dan Sis, kita bekerja lebih keras lagi," kata Grace.
Grace pun memompa semangat para kader untuk bisa tembus ke parlemen Senayan.
Tentunya, target itu disampaikannya agar PSI kedepan bisa mengawal anggaran rakyat.
"PSI harus lolos ke Senayan. Kita buat gaduh Senayan, agar uang rakyat tidak terus digerogoti perampok memakai kedok wakil rakyat," tegas Grace.
Grace juga menyinggung kerja keras Presiden Jokowi tak sebanding dengan patner kerja di DPR RI.
"Energi dan dedikasi yang Pak Jokowi tunjukkan belum kami lihat pada rekan kerja pemerintah di DPR RI," ucap Grace.
Baca juga: Pembukaan HUT Ke-7 PSI, Giring Ganesha Nyanyikan Lagu Laskar Pelangi di Depan Jokowi
Grace mencontohkan, bagaimana sejak pelantikan anggota DPR tahun 2019, hingga saat ini, belum pernah ada keramaian dalam membicarakan anggaran.
Tidak hanya itu, di saat Indonesia dinyatakan darurat kekerasan seksual, hingga saat ini RUU TPKS belum juga disahkan.