TRIBUNNEWS.COM - Berikut pernyataan kesediaan KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj untuk maju menjadi Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026.
Pernyaaan ini disampaikan usai keduanya ditetapkan menjadi calon Ketua Umum PBNU setelah penghitungan suara bakal calon, Jumat (24/12/2021) pagi.
Baik KH Yahya Cholil Staquf maupun KH Said Aqil Siradj keduanya menyatakan akan menerima segala keputusan yang ada.
"Dengan ini saya menyatakan bersedia sebagai calon ketua PBNU dan saya bersedia melanjutkan proses pemilihan," kata KH Yahya Cholil Staquf dikutip dari siaran langsung facebook TribunnewsLampung.com, Jumat (24/12/2021).
Sementara itu KH Said Aqil Siradj menyebut bahwa pihaknya akan menerima segala keputusan dengan legowo.
Baca juga: Muktamar NU Minta Pemerintah dan DPR Segera Buat UU Perubahan Iklim
"Dengan ini dan dengan berdasarkan menghargai suara muktamirin maka saya bersedia melanjutkan proses pemilihan umum."
"Dalam pemilihan itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah, dua hal yang sangat wajar."
"Fastabiqul khoirot, apapun hasilnya harus kita terima dengan legowo, ikhlas dan ridho dalam hati kita masing-masing."
"Yang penting lanjutkan proses pemilihan, dan saya bersedia maju sebagi calon ketua umum," kata Said Aqil.
Untuk diketahui, hingga kini proses pemilihan Ketua Umum PBNU masih berlanjut.
Adapun pemilihan calon Ketua Umum PBNU dilaksanakan melalui voting yang dilakukan muktamirin tiap daerah, baik PWNU dan PCNU.
ProfilĀ Gus Yahya
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Jumat (24/12/2021) lahir di Rembang, Jawa Timur, 16 Februari 1966, KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Gus Yahya, sapaannya, merupakan putra dari tokoh NU di Rembang dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.
Baca juga: Proses Pemilihan Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU Masih Berlangsung