TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Hingga Jumat (24/12/2021) pagi proses pemilihan Ketua Umum PBNU masih berlangsung.
Pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU 2021 berlangsung di GSG Universitas Lampung (Unila) mulai Kamis (23/12/2021) malam.
Sejauh ini, terdapat dua kandidat Ketum PBNU yakni KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj.
Keduanya melenggang menjadi kandidat Ketum PBNU setelah meraih lebih dari 99 suara.
Berdasarkan mekanisme pencalonan, ada syarat minimal dukungan untuk bisa ditetapkan sebagai calon Ketua Umum BPNU, yakni minimal mengantongi 99 suara.
"Siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon Ketum," kata Ketua SC Panitia Muktamar M Nuh.
"Yang dapat 99 suara tadi itu kemudian diminta untuk musyawarah di antara mereka," imbuh M Nuh.
Baca juga: Duduk Berdampingan, Gus Yahya dan Said Aqil Saksikan Pemungutan Suara Pemilihan Ketua Umum PBNU
Atas mekanisme tersebut, dihasilkan, Gus Yahya meraih 327 suara, sementara Said Aqil Siradj meraih 203 suara.
Keduanya dipastikan akan melenggang sebagai kandidat ketua PBNU periode 2021-2026.
Untuk tiga bakal calon lainnya, As'ad Ali, KH Marzuki Mustamar, dan Ramadan, dipastikan tidak lolos dalam bursa pencalonannya.
Raih Suara Terbanyak
Sementara itu, putaran pertama pemilihan Ketum PBNU telah memunculkan nama Gus Yahya sebagai kandidat peraih suara terbanyak.
Para muktamirin pendukung Gus Yahya pun langsung merayakannya dengan melantunkan selawat.
Gus Yahya menjadi pemilik suara terbanyak dengan raihan suara 327 orang.