TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pengungsi korban erupsi gunung semeru hingga kini berada diangka 9.754 jiwa yang tersebar di 141 titik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Angka itu termasuk pengungsi yang berada di Kabupaten Malang 2 titik dengan jumlah 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo 1 titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar 1 titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember 3 titik dengan 13 jiwa.
Sebagian pengungsi yang awalnya berada di tenda-tenda darurat, terpaksa dipindahkan ke rumah kontrakan yang ada di sekitar Desa Kebondeli Utara, Sumberwuluh, Lumajang. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk Jurnalis Bergerak yang tergabung dalam Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) dan PWI Jaya, Sie Musik dan Film serta IMTA organisasi angkutan logistik yang ada di Jakarta untuk bergerak membantu meringankan kebutuhan para pengungsi.
Pengusaha muda asli Surbaya yang menetap di Jakarta, Reza Paten mendukung penuh gerakan KOPHI untuk turun langsung ke lokasi pengungsian erupsi gunung semeru dengan memberikan bantuan dana sebesar 100 juta rupiah.
“Waktu kejadian (erupsi semeru) pertama, saya sudah mendapat informasi terkait kondisi pengungsi. Dan saya langsung kontak kawan saya untuk mencari tahu apakah ada relawan yang turun langsung ke lokasi bencana. Saya akhirnya dikenalkan dengan KOPHI. Dari situ saya langsung percayakan ke KOPHI untuk menyampaikan niat saya memberikan bantuan (100 juta) ini kepada korban yang ada di lokasi pengungsian (Lumajang),” kata Reza Paten, di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis (24/12/2021).
“Saya tergerak untuk donasi, karena saya memang orang Surabaya, Jawa Timur. Saya punya kedekatan emosional melihat saudara-saudara kita yang terkena dampak dari erupsi semeru ini. Saya doakan semoga musibah ini cepat berlalu dan warga atau masyarakat disana dapat hidup normal kembali seperti sebelumnya,” sambung Reza.
Pengusaha milenial yang konsern di bidang Trading Kripto, Trading Forex, Investasi Saham dan aktif sebagai pembicara di bisnis digitalisasi ini mengapresiasi langkah teman-teman KOPHI yang terjun langsung ke lokasi dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan langsung menemui korban dan melihat langsung lokasi bencana yang meluluhlantahkan rumah-rumah penduduk.
“Dalam waktu yang singkat, teman-teman KOPHI bergerak dan terjun langsung menemui korban serta melihat langsung kondisi rumah-rumah korban yang kondisinya memprihatinkan sekali, saya sangat mengapresiasi teman-teman KOPHI. Ini yang saya inginkan, langsung ke lokasi dan menanyakan kebutuhan mereka saat ini serta menyerahkan langsung bantuan ke yang berhak,” ucap Reza Paten.
Tidak berhenti sampai disini saja, pria kelahiran tahun 1985 ini juga akan terus berusaha membantu meringankan beban korban erupsi semeru bersama KOPHI.
“Saya punya guru yang selalu mengingatkan saya. Saya harus rapih dalam hal mengelola keuangan. Penghasilan atau pemasukan yang saya dapatkan ini, selain untuk kehidupan saya, ada hak orang lain disana yang harus saya alokasikan sekian persen untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Karena itu, kita akan berusaha terus untuk membantu sesama,” tandasnya.
“Pesan saya kepada korban disana (erupsi semeru), setiap kesulitan yang kita alami, kita harus sabar dan percayakan seluruhnya pada Tuhan,” urai Reza.
Reza Paten sudah malang melintang dalam dunia bisnis. Ia sempat menjadi reseler dengan berkeliling mengirmkan barang-barang dagangannya ke warung-warung atau toko-toko. Tahun 2019 ia mencoba bisnis baru dibidang trading. Sempat gagal dan jatuh, namun ia tetap sabar dan tekun menjalaninya.
Sampai akhirnya, disaat pandemi di tahun 2020 awal, ia menemui jalannya di bisnis tersebut dan akhirnya sukses mengembangkan bisnisnya dan mengantarkannya menjadi miliarder muda dengan bisnis trading kripto, trading forex, investasi saham dan banyak lagi bisnis lainnya.