News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi Alami 1 kali Gempa Awan Panas Guguran

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi, Selasa (28/12/2021). Merapi alami 1 kali gempa Awan Panas sejak pagi-siang (periode pengamatan pukul 06.00-12.00).

Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 21- 29°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-718 mmHg.

Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi  mencapai 65-88%.

Untuk catatan kegempaan, terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 18 mm dan lama gempa 99 detik.

Kemudian, tercatat 28 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-14 mm dan lama gempa 16.1-119.5 detik.

Selain itu terjadi 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 15.4 detik.

Catatan kegempaan terakhir adalah 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P 10.6 detik dan lama gempa 26.8 detik.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.

Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Imbauan kepada Masyarakat

Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Selasa (28/12/2021) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0- I.

Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100 -300 meter dari puncak.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, dengan angin sedang hingga kencang ke arah timur dan tenggara.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 26.7-28.2°C, dengan kelembaban udara 67-70%.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 24.7-38.8 mm, dan lama gempa 28-80 detik.

Terjadi 23 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.9 -20 mm, dan lama gempa 21-43 detik.

Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 200 detik sebanyak 1 kali.

Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 7.6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 19 detik.

Catatan kegempaan terakhir yaitu gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 1 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini