News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNN Lancarkan Program War on Drugs Lewat Pembentukan Desa Bersinar

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Narkoba. BNN melancarkan program war on drugs atau perang terhadap peredaran gelap narkoba.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemberantasan peredaran Narkoba di Indonesia tidak surut di tengah pandemi Covid-19.

Terlebih, di masa pandemi ini angka peredaran Narkotika semakin meningkat.

Hal tersebut terlihat dengan banyaknya kasus Narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) di tengah pandemi Covid-19.

Guna memberangus peredaran gelap Narkoba di Indonesia, BNN pun melancarkan program war on drugs atau perang terhadap peredaran gelap narkoba.

Program itu digencarkan dengan melibatkan kerja sama strategis dengan Kepolisian hingga Kementerian terkait.

“Dengan menggalakkan semangat war on drugs, BNN bersinergi dengan elemen bangsa membangun kekuatan besar dalam melawan narkoba untuk mewujudkan 'Indonesia Bersinar', bersih dari narkoba,” ujar Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose saat memaparkan capain BNN tahun 2021, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Capaian BNN Berantas Narkoba 2021, Ribuan Orang Ditangkap hingga Amankan Ribuan Ton Narkotika

Untuk mewujudkan Indonesia Bersinar, BNN memulai program itu dari tingkat desa/kelurahan melalui program Desa Bersinar.

Desa Bersinar ini adalah program unggulan BNN untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman dari peredaran gelap narkoba terutama di kampung-kampung.

“Tahun ini, BNN telah membentuk 346 Desa Bersinar atau meningkat 100% dari tahun sebelumnya,” katanya.

Program Desa Bersinar sendiri banyak melibatkan stakeholder seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan kementerian lainnya serta melibatkan Polri dan TNI.

Bersamaan dengan itu, BNN telah membentuk dan melatih 5.913 relawan pegiat antinarkoba.

Pegiat itu membantu tugas BNN untuk memberikan informasi dan edukasi bahaya narkoba.

“Upaya rehabilitasi di Desa Bersinar dilakukan dengan intervensi berbasis masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada 1.190 agen pemulihan untuk menangani kecanduan narkoba di tingkat ringan atau coba-coba,” ungkapnya.

Baca juga: BNN Gerebek 8 PNS di Aceh, Pesta Narkoba dan Miras Bersama 3 Wanita, Kondisinya Sempoyongan

BNN dalam setahun ini juga membina 188 puskesmas institusi penerima wajib lapor (IPWL) di wilayah pedesaan untuk memberikan pertolongan pertama rehabilitasi kepada 2.994 klien.

Upaya penguatan di hilir juga dilakukan BNN melalui program ketahanan keluarga, sekolah, dan komunitas.

Program ketahanan lingkungan keluarga telah menghasilkan 1.035 keluarga yang semakin waspada dan berpengetahuan luas tentang bahaya jerat penggunaan narkoba.

Hal serupa juga dilakukan BNN di lingkungan pendidikan sekolah maupun komunitas.

Baca juga: BNN Badung Kesulitan Melacak Pengedar Narkoba dari Dalam Penjara Karena Pakai Nama Samaran

Hasilnya, BNN membina 1.740 Sekolah Bersinar tingkat SMP, SMA dengan jumlah siswa pelopor sebanyak 8.700 orang.

Sementara di lingkungan kampus telah dibentuk 352 Kampus Bersinar yang tersebar di 34 provinsi.

“Program lintas institusi ini di bidang pencegahan BNN adalah pembentukan Lapas Bersinar yang telah menghasilkan 175 Lapas Bersinar. Itu dilakukan dalam penanganan kejahatan luar biasa agar memaksimalkan strategi menghadapi ancamanan narkoterorisme dan narkokorupsi,” kata Petrus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini