News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2021: Sejumlah Partai Baru Lahir, Mulai dari Partai Ummat hingga Partai Buruh

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera partai politik.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta politik Indonesia pada tahun 2021 memiliki banyak corak.

Salah satu di antaranya adalah lahirnya partai politik baru.

Dari catatan Tribunnews, sepanjang tahun 2021, sudah ada lima partai baru yang dideklarasikan.

Mereka adalah Partai Ummat, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Buruh, Partai Pandai, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Tribunnews merangkum secara singkat dan padat profil dan siapa-siapa saja di balik kelima partai tersebut. Berikut rangkumannya:

1. Partai Ummat

Partai Ummat didirikan oleh tokoh senior sekaligus pendiri PAN, Amien Rais. Partai ini dideklarasikan pada Kamis (29/4/2021) lalu secara virtual.

Logo Partai Ummat bentukan Amien Rais (Youtube Amien Rais Official)

"Saya deklarasikan Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama," ujar Amien Rais, seperti yang dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube, Kamis (29/4/2021).

Sejumlah tokoh diketahui sempat bergabung ke partai tersebut. Mereka di antaranya adalah Agung Mozin, Neno Warisman, Ustaz Ansufri Idrus Sambo, Ridho Rahmadi, Mustafa Nahrawardaya, dan Buni Yani.

Namun, dalam perjalanannya, sejumlah konflik internal di wilayah dan cabang Partai Ummat tak terelakan. Sejumlah pengurus DPC dan DPW Partai Ummat memilih mundur, di antaranya di Depok, Sukabumi, Batam, Kabupaten Bogor, dan Cianjur.

Partai Ummat kini diketuai oleh Ridho Rahmadi. Menantu Amien Rais itu sempat bicara juga soal peluang mertuanya sebagai Capres pada 2024.

Baca juga: Ketum Partai Ummat: Jika Allah Izinkan Kenapa Tidak Bermimpi Amien Rais Jadi Presiden?

"Jika Allah mengizinkan kenapa kita tidak bermimpi Amien Rais jadi presiden?" kata Ridho.

2. PRIMA

Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) dideklarasikan pada Selasa (1/6/2021) malam oleh Agus Jabo Priyono. Agus Jabo pun didapuk sebagai ketua umum.

Agus mengatakan, karena Prima mewakili kelompok masyarakat kecil dan terpinggirkan, Prima pun menawarkan visi politik kesejahteraan.

Ketua Umum Partai PRIMA, Agus Jabo Priyono di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (28/10/2021). (Istimewa)

Hal tersebut tercermin dari beberapa program kerja yang telah disusun.

Prima akan memperjuangkan reformasi perpajakan di Indonesia agar lebih berkeadilan," kata Agus saat deklarasi di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa (1/6/2021), dikutip dari Antara.

"Kedua, Prima akan mendorong pemerintah memanfaatkan sumber daya untuk kemakmuran rakyat," kata dia.

Prima ingin menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang kuat dan berdikari baik secara ekonomi, politik, maupun sosial budaya, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem demokrasi partispatif dan pemerintahan yang bersih melalui sumber daya unggul, setara, dan tidak menjadi pengikut negara lain.

Baca juga: Pedangdut Dewi Luna Terjuni Dunia Politik, Gabung Partai Baru PRIMA

"Prima juga akan mendorong kemandirian industri nasional, pembangunan sektor modern, serta penguatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi," kata dia.

3. Partai Buruh

Adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menjadi aktor sentral dari berdiriya Partai Buruh.

Kongres Partai Buruh yang digelar secara virtual, Selasa (5/10/2021). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Dia mengklaim sejumlah aliansi buruh sepakat untuk menghidupkan kembali Partai Buruh.

"Partai Buruh yang lama ini dibangkitkan kembali, dan Partai Buruh yang baru ini siap mengikuti Pemilu 2024," kata Said saat dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021) lalu.

Sebagai informasi, sejumlah organisasi atau serikat pekerja berencana menghidupkan kembali Partai Buruh untuk bersaing pada Pemilu 2024. 

Setidaknya ada empat konfederasi besar yang akan menghidupkan partai ini, yakni KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), dan Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI).

Baca juga: Said Iqbal: Perjuangan Partai Buruh Beririsan dengan Basis Konstituennya

Selain itu, ada 50 federasi serikat buruh, serikat petani, dan organisasi guruh yang juga akan ikut tergabung dalam partai tersebut.

4. Partai Pandai

Meski cenderung sepi publikasi, Partai Pandai juga menjadi salah satu partai baru pada 2021. Pengacara Farhat Abbas menjadi orang yang mendirikan Partai Pandai (Partai Negeri Daulat Indonesia). 

Namun, saat dikonfirmasi, Farhat mengungkapkan Partai Pandai didirikan sejak Oktober tahun lalu. 

Saat ini Farhat masih melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan sebelum mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas. (Tangkap layar Instagram @farhatabbas)

"Partai Pandai mendukung politik ke mandiri atas nama daerah mengutamakan  kearifan lokal dalam mengembangkan daerah yang berdaulat," kata Farhat kepada Tribunnews, Selasa (10/8/2021). 

"Kita coba meyakinkan masyarakat yang berpolitik bagaimana mereka bisa menjadi tuan rumah atau menjadi parlemen di daerah masing-masing, khususnya, untuk bagaimana bisa meraih sehingga mayoritas di daerah," lanjutnya. 

Farhat mengatakan Partai Pandai memberi kewenangan kepada pengurus wilayah (DPW) membentuk pengurus daerah (DPD) tingkat dua hingga ranting.

Baca juga: Farhat Abbas Dirikan Partai Pandai, dr Lois Owen Jadi Sekjen

Selain itu, Partai Pandai disebut menekankan 50-70 persen keterwakilan perempuan dalam struktur partai. 

"Saya sebagai ketua umum, sekjen dr Lois. Bendahara umum Bu Meidy, Waketum Elza Syarief," pungkasnya.

5. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

Partai ini kental dengan para loyalis Anas Urbaningrum, eks Ketua Umum Partai Demokrat.

Buktinya, Eks Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga loyalis Anas dengan cepat dipercaya menggawangi partai baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum (AU) ini.

Logo Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). (Istimewa)

Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono dalam keterangannya yang diterima

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021) lalu

Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.

Baca juga: FAKTA-FAKTA PKN, Partai Baru Diisi Loyalis Anas Urbaningrum, Klaim Mantan Kader Tertarik Gabung

Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik tidak diberikan ruang berkreativitas. Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini