TRIBUNNEWS.COM - Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi resmi meninggalkan jabatannya sebagai Kapolda Riau.
Kapolri Jenderal Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantiknya sebagai Asisten Operasi Kapolri dalam acara serah terima jabatan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Irjen Agung Setya otomatis menggantikan Irjen Imam Sugianto yang dimutasi menjadi Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim).
Dari mutasi tersebut, Irjen Agung Setya kini menjadi pembantu kinerja operasional Kapolri alias Asisten Operasi (Asops).
Baca juga: Kapolri Tak Ingin Kasus Seorang Warga Diminta Tangkap Sendiri Pelaku Pencabulan Terulang
Adapun Irjen Agung Setyya Imam Effendi merupakan pria asli Wonosobo, Jawa Tengah.
Pada November 2020, nama Irjen Agung Setya pernah digaungkan menjadi calon kandidat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Ia disebut-sebut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, masuk dalam jajaran lima jenderal bintang dua (Irjen) bersaing menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember 2020.
Pada akhirnya, Komjen Petrus Golose, mantan Kapolda Bali, yang terpilih mengemban tugas tersebut.
Inilah profil Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Orang Intelijen
Penelusuran Tribunnews.com, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH, SIK, MSi lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 8 Maret 1967.
Agung Setya menjabat Kapolda Riau sejak 27 September 2019.
Sebelumnya ia pernah bertugas sebagai Deputi Bidang Intelijen Siber BIN.
Diketahui, ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988, atau satu angkatan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Dr Drs Boy Rafli Amar MH.
Inilah karier Irjen Agung Setya di Kepolisian:
Pamapta Polres Salatiga (1988)
KBO Polres Salatiga (1989)
Kasat Reskrim Polres Salatiga (1992)
Kapolsek Bawen
Kapolres Bengkulu
Kanit III Dit II/ Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri (2010)
Kasubdit III Dirtipideksus Bareskrim Polri (2011)
Wadirtipideksus Bareskrim Polri
Dirtipideksus Bareskrim Polri[1] (2016)
Deputi Bidang Intelijen Siber BIN (2018)
Kapolda Riau (2019)
Asops Kapolri (2021)
Baca juga: PROFIL Brigjen Djoko Poerwanto, Dilantik Kapolri Listyo Sigit jadi Kapolda NTB, Eks Penyidik KPK
Dapat Tanda Kehormatan
Mengutip dari Kompas.com, Kapolri saat itu, Jenderal (Pol) Idham Azis menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama kepada 26 perwira tinggi (pati) Polri pada Desember 2019.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, penghargaan diberikan kepada pati yang berprestasi.
"Itu penghargaan terhadap perwira tingggi yang secara selektif tim menilai sudah mengabdi tanpa cacat, berprestasi di luar tugas pokoknya sehingga negara memberikan penghargaan itu," kata Iqbal di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Salah satu yang menerima penghargaan adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) terpilih untuk periode 2019-2023 Komjen Firli Bahuri.
Ia baru saja dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.
Mutasi itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Padahal, Firli belum genap sebulan menjabat sebagai Kepala Baharkam.
Ia melakukan serah terima jabatan pada 19 November 2019.
Selain itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Listyo Sigit Prabowo pun menerima penghargaan.
Listyo akan segera menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).
Pati lain yang menerima penghargaan ialah Ketua Umum PSSI Komjen Mochamad Iriawan, Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
Lalu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, serta Koorsahli Kapolri Irjen Refdi Andri.
Mutasi 7 Kapolda
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan 7 Kapolda dan sejumlah pejabat utama Polri.
Hal itu sesuai dengan Surat telegram bernomor ST/2568/XII/KEP.2021.
Adapun prosesi serah terima jabatan tersebut berlangsung secara tertutup di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (29/12/2021).
"Bapak Kapolri memimpin sertijab beberapa pejabat utama Mabes Polri yaitu Asops Kapolri dan Kasespim Polri dan beberapa Kapolda Riau, Bengkulu, NTT, NTB dan Kapolda Maluku melaksanakan serah terima hari ini," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Irjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Adapun 7 Kapolda baru tersebut adalah Irjen Setyo Budiyanto sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Djoko Poerwanto sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Irjen Lotharia Latif sebagai Kapolda Maluku.
Lalu, Kapolda Kalimantan Timur sebagai Irjen Imam Sugianto, Mohammad Iqbal sebagai Kapolda Riau, Irjen Suryanbodo Asmoro sebagai Kapolda Kalimantan Barat dan Irjen Guntur Setyanto sebagai Kapolda Bengkulu.
Selain itu, kata Rusdi, pihaknya juga menggelar upacara kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi atau Korps Raport terhadap 19 personel Polri.
"Kapolri terima laporan kenaikan pangkat 8 Brigjen menjadi Irjen, ada 11 Kombes menjadi Brigjen," jelasnya.
Kapolri, kata Rusdi, juga sempat menyampaikan amanah kepada pejabat baru hingga pamen-pati yang mendapatkan kenaikan pangkat.
Ia meminta seluruh jajaran untuk mewaspadai penyebaran virus Corona varian Omicron.
"Dalam amanahnya Kapolri, kita mendekati tahun baru, tahun ini masih dalam masa pandemi, menjadi perhatian virus omicron."
"Oleh karena itu, Kapolri menekankan bagaimana pelaksanaan tahun baru dapat berjalan dengan aman, damai dan sehat, tetap memperhatikan prokes," jelasnya.
Di sisi lain, Rusdi menyampaikan Kapolri juga meminta seluruh jajaran untuk dapat membantu akselerasi vaksinasi nasional.
Khususnya agar target 70 persen dosis vaksin dapat tercapai di daerah.
"Bapak Kapolri juga tekankan masalah kegiatan tahun 2022 baik kegiatan skala nasional maupun internasional, wajib untuk diamankan oleh Polri dan instansi terkait, lalu masalah bencana, baik masalah bencana banjir, longsor dan erupsi dan sebagainya," ujar dia.
Selain itu, Rusdi menyampaikan Kapolri juga meminta jajarannya untuk memperhatikan masalah investasi di Indonesia. Khususnya agar iklim investasi menjadi sejuk dan terhindar dari hambatan.
"Selain itu juga masalah ke depan, politik akan semakin meningkat. Politik akan tetap berjalan sisi lain situasi Kamtibmas dapat berjalan dengan sebaik-baiknya."
"Melihat fenomena tagar percuma lapor polisi, agar Polri bisa memahami ekspresi jujur masyarakat yang inginkan Polri dengan tupoksinya jadi lebih baik," tukasnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha,Igman Ibrahim)(Kompas.com/Devina Halim)