News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gubernur Lemhannas Sebut Swasta Perlu Dilibatkan untuk Penguatan SDM Pascapademi

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (PPRA 61 T.A 2020) menggelar seminar virtual mengusung tema 'Revitalisasi BUMN Bidang Energi Untuk Kesejahteraan Masyarakat'. dibuka oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, di Gedung Lemhanas RI, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (6/10/2020). Hadir sebagai pembicara diantaranya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, serta empat orang Pembahas Utama yaitu Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, Prof. Ari Kuncoro, Dr. Surya Darma dan Dr. Rachmawan Budiarto dilengkapi dengan dua orang Penanggap Umum yaitu Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno dan Dr. Ir. Arifin Rudiyanto. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI Letjen (Purn) Agus Widjojo menyebut, Indonesia menjadi negara teratas dalam kemampuannya menangani pandemi.  

Kian membaiknya kondisi ini, Agus menilai, Indonesia perlu menguatkan  aspek sumber daya manusia (SDM)  menuju masa endemik. 

Akibat pandemi, revolusi teknologi, keahlian dan perubahan budaya, demografi dan iklim sangat diperlukan.

Teknologi seperti artificial intelligence, digitalisasi, otomasi, robotika, dan big data meningkatkan produktivitas dan menjadi kunci daya saing. 

Baca juga: Lemhannas RI: Korupsi Penghambat Terbesar Pembangunan Nasional

Hal itu disampaikan Agus Widjojo dalam konferensi pers Peryataan Akhir Tahun 2021 Lemhanas RI di Gedung Astagatra Lemhanas RI, Jumat (31/12/2021).

“Hal ini harus diikuti oleh revolusi keahlian agar tidak terjadi mismatch,” kata Agus Widojo.

Agus menyebutkan, pandangan baru mengubah model produksi, cara bekerja, menghasilkan kesempatan kerja dengan keahlian baru, persaingan lebih ketat dan akses yang lebih luas.

Untuk itulah perlu dilakukan penguatan di bidang SDM menuju masa endemik.

Pendidikan dan pelatihan secara sinergitis dan berfokus membangun kompetensi serta berorientasi pada kebutuhan dunia kerja agar efektif dan efisien.  

“Caranya melibatkan sektor swasta terbatas dalam mendukung reformasi pendidikan dan pelatihan,” kata Gubernur.

Baca juga: Lemhanas Kembali Gelar FGD Kedua Jelang Seminar Nasional PPRA LXII, Ini Hasil-hasilnya

Penguatan sistem informasi pasar kerja (SIPK) tersebut tertuang dalam RPJMN 2020-2024 menjadi bagian dari major project prioritas yaitu reformasi pendidikan dan keterampilan. 

Saat ini Indonesia belum memiliki informasi pasar kerja yang detail, akurat, komprehensif, dinamis dan fleksibel atas berbagai sinyal di pasar kerja. 

Selain itu belum adanya rencana secara terstruktur berbasis kebutuhan karena masih mengandalkan anakisis mikro di institusi penyelenggara.

Selain masalah SDM menuju masa endemik.

Baca juga: 7.968 Kecelakaan di Jakarta dan Sekitarnya, Transjakarta Transportasi Umum Paling Banyak Insiden

Baca juga: Viral Petugas Damkar Minta Tolong Jokowi Usut Korupsi, Kini Kejari Depok Tetapkan 2 Tersangka

Agus juga menyoroti  menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja, terutama yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. 

“Pandemi berisiko menambah panjang durasi tunggu angkatan kerja baru untuk memperoleh pekerjaan, bahkan bagi lulusan perguruan tinggi,” lanjut Agus.  

Sebaliknya, tenaga kerja muda dengan pendidikan lebih rendah, yaitu SMP sederajat berpeluang berpeluang lebih besar mendapatkan pekerjaan disbanding lulusan perguruan tinggi. 

Hal ini pengaruh dari kemampuan perusahaan untuk memberikan upah yang sesuai.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini