TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki awal masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022, Komisi XI DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Keuangan dengan agenda Evaluasi Pelaksanaan APBN dan Program PEN Tahun 2021 dan Rencana PEN 2022 yang dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto.
“Tahun 2021 merefleksikan tahun yang penuh tantangan, pelajaran, serta harapan sekaligus memberikan tanda bahwa perjuangan bersama, optimisme membangun momentum kebangkitan Indonesia dari krisis pandemi COVID-19 dapat terakselerasi,” kata Dito Ganinduto saat membuka rapat di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Kinerja perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2021 menujukkan kinerja optimal didukung berbagai orkestrasi kebijakan yang dirumuskan, dirancang, dan dilaksanakan untuk merespon dampak multidimensi dari pandemi COVID-19.
Hasil nyata dari orkestrasi kebijakan dan dukungan penuh Komisi XI DPR RI menunjukkan kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2021 tetap dapat tumbuh dan terakselerasi.
“Secara umum kinerja perekonomian domestik menunjukkan tren pemulihan yang optimal meskipun kita ketahui bersama bahwa tren proses pemulihan ekonomi sensitif terhadap perkembangan pandemi COVID-19 seperti pada kondisi gelombang kedua varian Delta. Namun, upaya bersama dan kerja keras seluruh elemen bangsa kinerja APBN tahun 2021 menunjukkan kinerja yang efektif dan cepat dalam merespon berbagai kondisi yang terjadi termasuk efektivitas dari program PEN,” tegas Dito Ganinduto.
Politisi Partai Golkar itu menilai, berbagai capaian kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan akselerasi yang optimal didukung oleh menguatnya aktivitas konsumsi, investasi, tingginya ekspor seiring terkendalinya kondisi pandemi COVID-19.
Konsumsi rumah tangga menguat, aktivitas investasi meningkat seiring membaiknya supply chain dan penyelesaian proyek strategis nasional. Kinerja eskpor dan impor masih tumbuh baik, terutama kinerja ekspor non-migas.
“Kinerja APBN 2021 menorehkan capaian yang optimal, pendapatan negara melampaui target, belanja negara berkontribusi besar dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dan melindungi daya abeli masyarakat miskin dan rentan, risiko fiskal terkendali lebih solid, pembiayaan anggaran yang lebih efisien di tahun 2021 menjadi bantalan yang kuat untuk transisi menuju konsolodasi fiskal tahun 2023. Selain itu, pemulihan ekonomi dan program perlindungan sosial mampu menekan tingkat kemiskinan salah satunya melalui program Kartu Pra Kerja,” tambah Dito Ganinduto
Realisasi sementara Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 sebesar Rp658,6 triliun atau 88,45% dari pagu Rp744,77 triliun. Dito Ganinduto menilai program PC-PEN 2021 efektif dan responsif serta antisipatif untuk penanganan COVID-19 dan akselerasi pemulihan ekonomi.
Untuk program PC-PEN tahun 2022, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp455,62 triliun dengan alokasi kesehatan Rp122,5 triliun, Perlinsos Rp154,8 Triliun, dan Penguatan Ekonomi Rp178,3 triliun. Program PC-PEN tahun 2022 fokus pada mengakselerasi pemulihan melalui keberlanjutan PEN melalui berbagai program penciptaan lapangan dan pemberdayaan.
“Momentum berlanjutnya pemulihan dan kinerja positif APBN tahun 2021 menjadi modal yang kuat untuk melanjutkan berbagai kebijakan tahun 2022 dengan memperkuat arah pemulihan dengan upaya reformasi struktural melalui mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja berkualitas, sekaligus meningkatkan level produktivitas,” tutup Dito Ganinduto.(*)