News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Daftar Barang yang Perlu Dimasukkan di Dalam Tas Siaga Bencana

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tas siaga bencana berisi kumpulan barang kebutuhan dasar rumah tangga yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana dan diperlukan dalam keadaan darurat.

TRIBUNNEWS.COM - Dalam menghadapi ancaman bencana, kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan.

Indonesia dikelilingi tiga lempeng tektonik aktif, deretan gunungapi aktif bagian dari ring of fire, sehingga termasuk dalam wilayah yang rawan bencana.

Kondisi hidrologi Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap fenomena alam yang dapat berujung bencana seperti angin puting beliung, banjir, banjir bandang, dan longsor.

Salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana adalah menyiapkan tas siaga bencana (TSB).

Tas siaga bencana merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.

Baca juga: Langkah Antisipasi Gempabumi: Sebelum, Sesaat, dan Sesudah Terjadi Gempa

Baca juga: UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 24 Kali Gempa Guguran

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan masyarakat untuk mempunyai tas siaga bencana.

Tujuan TSB adalah sebagai persiapan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan memudahkan saat evakuasi menuju tempat aman.

Tas Siaga Bencana bisa diisi barang-barang penting seperti air minum, surat-surat penting,  alat P3K, perlengkapan mandi hingga senter dan baterai. 

Dengan masuknya barang-barang penting tersebut, apabila datang bencana secara mendadak, masyarakat dapat mengevakuasi diri lebih cepat sehingga terhindar dari dampak yang lebih besar yang disebabkan oleh bencana tersebut.

Berikut sejumlah barang yang harus dipersiapkan dan dimasukkan ke dalam TSB seperti yang dijelaskan BNPB dalam Buku Saku Siaga Bencana:

1. Surat-surat penting (surat tanah, surat kendaraann, ijazah, akta kelahiran dan lain lain);

2. Sandang untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan dan lain lain;

3. Makanan ringan tahan lama (mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain);

4. Air minum (setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari);

5. Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya;

6. Radio/ ponsel (radio/ ponsel beserta baterai/ charer/ powerbangk, tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana);

7. Perlengkapan mandi (sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud dan lain lain);

8. Masker (alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/ tercemar);

9. Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat);

10. Uang (siapkan uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari), dan yang terakhir adalah;

11. Alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, lilin dan lain sebagainya.

Tas siaga bencana merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain. (Twitter BNPB)

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstem Sepekan Kedepan 17-22 Januari 2022, Masyarakat Diminta Waspada

Baca juga: Ahli Ingatkan Mitigasi Bencana, Gempa Banten M 6,6 Jadi Alarm untuk Selalu Waspada

Upaya Penting untuk Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Banyak upaya kesiapsiagaan bermanfaat dalam berbagai situasi bencana.

Beberapa upaya penting untuk kesiapsiagaan adalah:

1. Memahami bahaya di sekitar

2. Memahami sistem peringatan dini setempat. Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian.

3. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk melindungi diri.

4. Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktekkan rencana tersebut
dengan latihan.

5. Mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi.

6. Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini