News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Megawati di Mata Putri Bung Hatta, Ajudan Bung Karno Hingga Pilot Kepresidenan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Soekarnoputri menyoroti masalah kepemimpinan perempuan di Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Bung Hatta, Meutia Hatta dan Ajudan Bung Karno Sidarto Danusubroto melihat sosok Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh nasional karismatik dan pemersatu bangsa.

Meutia dan Sidarto telah mengenal sosok Megawati puluhan tahun yang lalu.

Hal itu diceritakan mereka saat webinar HUT Ke-75 Megawati bertajuk 'Sikap Hidup Merawat Pertiwi: Panjang Umur Ibu Megawati', secara daring, Minggu (23/1/2022).

Sidarto bercerita awal mula pertemuannya dengan Megawati, ketika dirinya diberi kepercayaan sebagai ajudan Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno.

"Interaksi saya dengan Mbak Mega dimulai ketika saya diberi kepercayaan menjadi ajudan Bung Karno. Saya merasa sebagai orang yang sangat beruntung, karena berkesempatan dekat dengan Bung Karno, tokoh yang sangat saya hormati dan kagumi. Sejak 6 Februari 1967, saya mendapat tugas menjadi ajudan Bung Karno," kata Sidarto.

Di matanya, sosok Megawati masih amat diperlukan di Indonesia maupun PDIP untuk menjaga soliditas partai.

Baca juga: Cerita Tiga Sekjen PDIP soal Sosok Megawati: Penuh Prinsip dan Taat Konstitusi

Sidarto mengatakan, yang terpenting bagi Megawati adalah sepanjang republik ini berdiri, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai penjaga republik Indonesia.

"Bu Mega tokoh nasional dan pemimpin kharismatik, sekaligus merupakan tokoh perekat dan pemersatu. Keberadaan beliau masih sangat dibutuhkan untuk menjaga soliditas partai," ujar Sidarto.

Sementara itu, Putri Meutia Hatta menceritakan bagaimana sosok Megawati sejak usia 8 tahun telah mencintai tanaman.

Baca juga: Guntur Soekanoputra Ungkap Sisi Lain Megawati: Jago Main Bola

Dan hingga kini menghargai aset-aset Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia. Di milad ke-75, menurut Meutia, tugas Megawati akan semakin banyak.

Sebab, Meutia melihat Indonesia semakin membutuhkan tokoh yang memenuhi cita-cita Nasional yang disampaikan para pendiri negara, yaitu Indonesia merdeka, berdaulat, bersatu, mencapai masyarakat adil dan makmur.

"Mari kita bantu Bu Mega menjadi tokoh yang terus Merawat Ibu Pertiwi dengan mengembangkan pengalaman khusus yang sudah beliau terima sejak kecil, sehingga Indonesia bisa lebih maju di tengah pergaulan dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan berat," kata Meutia.

Meutia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) demi kemajuan Indonesia.

Baca juga: Ahmad Basarah: PDIP Rayakan HUT Partai dan Megawati dengan Gerakan Tanam Pohon

"Mari kita bantu beliau dalam tugas-tugas baru beliau akhir-akhir ini, menjalankan BRIN demi kemajuan Indonesia sesuai cita-cita pendiri negara kita," ucap Meutia.

Pilot Presiden Megawati Agus Sudarya menceritakan, kebiasaan Megawati ketika masih menjabat sebagai Wakil Presiden maupun saat sebagai Presiden, yakni suka duduk di kokpit.

"Pada saat terbang di ketinggian 1.500, Ibu (Megawati) selalu duduk di kokpit. Sama seperti Ayahnya, Bung Karno juga suka di kokpit," kata Agus.

Agus menerangkan, pesawat yang kerap digunakan adalah Hercules A-1341 dan C 130. Menurut Agus, selama bertahun-tahun Megawati duduk di kokpit, sosok Presiden Indonesia ke-5 itu, memerhatikan bagaimana co-pilot bekerja.

Terbukti, saat itu ada penerbangan kenegaraan dengan rute Jakarta- Bali dan Bali-Madiun. Saat rute Bali-Madiun, Megawati yang duduk di belakang pilot, meminta untuk duduk di kursi co-pilot. Megawati memahami bagaimana fasih berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas udara.

Baca juga: Tak Hanya Tanam Pohon di Klungkung, PDIP Rayakan HUT Megawati dengan Kearifan Lokal Bali

"Saat Bu Megawati komunikasi, ternyata seluruh maskapai kaget karena ada suara co-pilot perempuan," kataya.

Menurut Agus, pilot-pilot lain terkejut lantaran suara itu adalah Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri. "Karena itu, mereka meneriakan merdeka, merdeka, merdeka!," pungkas Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini