TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, akar timbulnya radikalisme dan terorisme kerap terjadi di dunia maya.
Untuk itu, pentingnya narasi untuk melawan propaganda paham intoleran.
Hal tersebut dia sampaikan saat Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) mengadakan audiensi dengan BNPT di Kantor BNPT, Gedung BUMN, Jakarta, pada Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Kerja di Kantor Pinjol Ilegal, Ibu 2 Anak Ceritakan Proses Perekrutan, Pelatihan Juru Tagih dan Gaji
Baca juga: Bakal Beri Pendampingan Hukum, KPAU Ajak Advokat hingga Aktivis Bela Edy Mulyadi
“BNPT perlu bantuan dari LDII untuk menyuarakan pesan perdamaian, persatuan, toleransi dan cinta bangsa," kata Boy dalam keterangannya.
"Dalam hal itu, kita perlu mengingatkan kepada anak-anak muda agar tidak menyalahgunakan internet atau sosial media. Apalagi saat ini, kelompok jaringan terorisme telah merambat ke sosial media dengan narasi yang mereka buat,” lanjutnya.
Dalam unsur upaya pencegahan di media maya maupun media massa, BNPT mengembangkan program Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI atau kerap disebut Warung NKRI.
Dalam program ini, BNPT melibatkan multipihak, baik pemerintah, masyarakat dan akademisi.
Baca juga: BNPT : Mereka yang Wacanakan Pembubaran Densus 88 Mungkin Kelompok Paham Radikal atau Simpatisan
Baca juga: Hendak Ditabrak, Polisi di Tangerang Duel dengan Maling Motor hingga Lepaskan Tembakan
Oleh karena itu, BNPT mengharapkan Warung NKRI dapat menjadi wadah silaturahmi, dan komunikasi dengan harapan membangkitkan rasa nasionalisme.
Sebagai informasi, Warung NKRI merupakan satu di antara program BNPT yang melibatkan seluruh elemen bangsa dan lapisan masyarakat dalam menggiatkan dialog wawasan kebangsaan, yang kaya akan nilai toleransi, persatuan, dan gotong royong.
"Kenapa dinamakan warung, ini adalah sebuah game changer. Konsep warung NKRI sebagai sarana edukasi untuk masyarakat melakukan penguatan nilai luhur bangsa yang hari ini menghadapi tantangan dengan lahirnya virus radikal intoleran," ucap Boy.
BNPT mengharapkan ideologi kekerasan yang dengan sengaja dibawa pihak tertentu untuk menimbulkan disintegrasi tidak memiliki tempat lagi.
Harapannya Warung NKRI dapat dilakukan diskusi yang mendiseminasikan nilai Pancasila sebagai pendekatan lunak dalam mencegah paham terorisme.
Baca juga: Kakek Mamat Saudi Kejar Maling Motor Sambil Gendong Cucu, Aksinya Terekam CCTV
Baca juga: KDRT di Tigaraksa, Suami Bacok Bahu Istri Pakai Golok
Boy Rafli mengatakan, dalam rangka memperkuat ketahanan bangsa Indonesia, program Warung NKRI ini dibuat.
“Pada aspek ideologi jangan sampai, masyarakat terpengaruh dengan ideologi yang berbasis kekerasan, seperti ideologi radikal terorisme,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengatakan, program BNPT ini bisa bersinergi bersama LDII lewat 8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa.
Ketum LDII melanjutkan, program yang dicanangkan BNPT ini dapat memecahkan permasalahan bangsa terutama mengenai penguatan ideologi Pancasila.
“Kami menyambut baik program Warung NKRI ini karena menurut kami dibuat dalam rangka penguatan nilai luhur kebangsaan. Hal ini berkaitan dengan masalah Ideologi Pancasila. Tidak hanya itu, dibuatnya Warung NKRI untuk memecahkan masalah perbedaan di Indonesia,” ungkapnya.