News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Omicron di Indonesia Disebut Ada Lebih Banyak dari Kasus yang Terdeteksi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LONDON - Foto Ilustrasi ini diambil di London pada 02 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar yang menampilkan kata 'Omicron', nama varian baru covid 19. - Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia disebut ada lebih banyak dari yang terdeteksi.(Justin TALLIS/AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan memprediksi jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia lebih banyak dari yang terdeteksi.

Menurut Erlina, hal ini didasari dengan kemiripan gejala terpapar Omicron dengan flu.

"Mungkin data-data yang sampaikan Bu Nadia Omicron di Indonesia sekitar 1800an,
Barang kali ini adalah yang memeriksakan diri atau yang mau diperiksa. Bisa jadi di masyarakat itu lebih banyak lagi (Omicron) tapi masyarakat menganggapnya flu biasa," kata Erlina pada diskusi virtual, Sabtu (29/1/2022).

Dokter paru di RSUP Persahabatan ini membenarkan bahwa gejala pada pasien Omicron hampir sama dengan flu. 

Baca juga: RSPI Sulianti Saroso Sudah Terima 135 Pasien Covid-19 Omicron, Dua Diantaranya Meninggal

Baca juga: Sejumlah RS Laporkan Pasien Covid Melonjak, Wagub DKI Minta Warga Waspada Transmisi Lokal Omicron

Adapun gejala khas pada pasien Omicron adalah nyeri atau gatal pada tenggorokan.

"Memang gejalanya mirip flu dan khas kalau flu itu jarang sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan. Kalau pada Covid-19 sampai 60 persen rata-rata itu berhubungan dengan saluran nafas mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri," ungkap Erlina.

Setelah mengalami nyeri tenggorokan maka akan menjadi batuk kering disertai dengan hidung tersumbat atau pilek.

"Jadi memang mirip influenza dengan ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas," kata dia.

Oleh sebab itu setelah melihat situasi kasus Covid-19 yang mulai naik ini, ia berpesan waspadalah jika mengalami flu terutama pada kelompok lansia maupun komorbid.

"Jangan terlalu menganggap enteng flu terutama kepada orang tua atau orang-orang dengan komorbid yang tidak terkendali atau penyakit bawaan yang tidak terkendali karena penyakit bawaan yang tidak terkendali itu akan menurunkan sistem pertahanan sistem imunitas tubuh, sehingga bisa terjadi pemburukan," tutur Erlina.

Untuk itu Erlina mengingatkan, saat sedang flu memakai masker bersifat wajib.
Jika tidak bisa melakukan tes antigen atau PCR segera lakukan isolasi mandiri sebagai antisipasi menyebarkan virus kepada orang lain.

Sementara bagi kelompok lansia dan komorbid, disarabkan segera datangi layanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri sebelum menjadi fatal.

"Pakai masker dengan disiplin bukan saya ingin orang-orang supaya jadi parno. Kalau kita bergejala ya kita harus mempersiapkan diri kalau itu mungkin juga Omicron. Jadi sebaiknya cepatlah konsumsi obat obat yang untuk mengatasi gejala. Minum vitamin, memudian diperiksa jika positif ya segera melapor supaya dipantau oleh atau pelayanan kesehatan disarankan tapi kalau tidak memungkinkan tidak bisa di rumah saja ya tidak usah kerja dulu," imbuhnya.

Baca juga: Beda Varian Baru Covid-19 dari Indonesia dengan Delta dan Omicron, Ini Penjelasan Kemenkes

Baca juga: Presiden Jokowi Perkirakan Kasus Omicron Masih akan Meningkat Selama Beberapa Minggu ke Depan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini