TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apa saja yang dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) untuk menyempurnakan Sirkuit Mandalika menjelang balapan MotoGP Indonesia?
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer menjelaskan pihaknya sudah melakukan berbagai pembenahan berkaca insiden saat gelaran World Superbike (WSBK) pada November 2021 lalu.
Saat itu hujan turun sangat lebat sehingga meninggalkan genangan air di beberapa area Sirkuit Mandalika.
Kursi penonton sirkuit yang berada di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu pun kini dalam tahap pergantian agar berstandar internasional.
Berikut wawancara eksklusif seri terakhir Tribun Network bersama Abdulbar:
Pada gelaran WSBK tahun lalu, sempat ada genangan di area Sirkuit Mandalika. Apakah persoalan itu akan terulang pada MotoGP mendatang?
Harus kami akui waktu WSBK itu sirkuit belum 100 persen siap. Sirkuitnya kami jamin tidak ada masalah tapi waktu hujan ada genangan di sekitar sirkuit karena belum ada pengerasan aspal, drainase tak maksimal sehingga yang terjadi bukan banjir tapi ada genangan yang memang belum kami aspal, jadi kesannya lumpur ini muncul. Kami pastikan saat MotoGP nanti tidak akan terjadi genangan lagi. Teman-teman di sana sedang memperbaiki hal itu.
Gelaran MotoGP 2022 tak sampai dua bulan lagi akan dilangsungkan, sudah berapa persen persiapan Sirkuit Mandalika?
Ada dua pembenahan, yang dari infrastruktur dan event. Kalau dari event sudah pernah melaksanakan WSBK, ada tim di event. Untuk infrastruktur kami dalam tahap penyelesaian yang paling besar itu penambahan tempat duduk penonton. Kalau sebelumnya kami sewa, sekarang kami impor. Ada yang dari Jepang, Perancis, dan sisanya dari China. Jadi tempat duduk ini permanen, layak, dan bagus lah. Jadi setiap minggu ada 15 kontainer datang dari luar negeri. Bulan Februari mulai pemasangan. Kemudian ada area yang namanya VIP village. Ini satu tempat nonton yang lebih permanen, nanti ada tiga tingkat dan itu menampung 2.000 penonton. Yang kemarin laku semua itu namanya premier. Yang premier itu harganya Rp 15 juta, satu hari 900 tiket langsung habis. Jadi kalau sekarang masih tetap berjalan untuk infrastrukturnya. InsyaAllah sebelum MotoGP semua fasilitas lebih baik dan lancar.
Bagaimana cara mendapatkan tiket MotoGP Mandalika dan berapa saja harganya?
Kami jualannya ada di online tiket.com. Kami juga jual di Alfamart dan Indomaret, lebih dari 16.000 tiket itu ada di Alfamart, Indomaret. Kami coba buat kemudahan karena waktu WSBK itu semuanya online tapi kalau sekarang ada offline-nya. Tiket yang Rp 15 juta (kelas premier/tiga hari beruntun) sudah habis. Harga Rp 10 juta masih ada. Tribun paling murah Rp 100.000 per hari dan kelas menengah Rp 2 juta tiga hari juga masih banyak. Kalau punya mandiri ada di Livin di situ ada caranya juga kalau beli offline.Terkait peserta, ada kabar terbaru?
Ya kami sudah tahu ada sekitar 24 tim. Tahun ini kalau tidak salah ada 21 seri. Mungkin data-data itu bisa diakses lagi di website MotoGP dan semua juga sudah tahu. Ini pertama kali jadi pengelola sehingga banyak hal yang belum pernah. Tapi dengan bekal WSBK yang nomor dua di bawah MotoGP, Alhamdulillah tidak ada kendala yang besar. Jadi ini bekal kami buat menggelar MotoGP.
Bagaimana soal kejadian unboxing motor Ducati yang sempat heboh waktu WSBK kemarin?
Ya waktu itu memang area itu belum steril. Kali ini kami sudah siap dan untuk kejadian waktu itu tidak akan terulang. Kejadian itu juga lucu karena di situ kalau di zoom out ada orang bea cukai tapi dari netizen justru dikatakan orang itu sendirian buka motor Ducati. Yang saya sayangkan justru ada berita pihak Ducati marah sama kami, itu yang langsung kami cek. Pihak Ducati bilang tidak ada, tidak bilang statement seperti itu. Jadi saya pesan untuk masyarakat, ayo dukung, kalau kritik kami siap tapi kalau hoaks kasihan nanti negara kita. Sebenarnya itu pengecekan biasa.
Baca juga: Persiapan Pengamanan MotoGP Mandalika Sudah 75 Persen
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Pembangunan Tribun Penonton Dikebut hingga Rekrutmen Marshal Telah Dimulai
Lalu bagaimana dengan persiapan hotel-hotel di Mandalika? Apakah sudah dikomunikasikan agar tak menaikkan harga?
Ya memang itu kendala yang kami sedang coba perbaiki. Cuma kan di sana ada 16.000 kamar. Sedangkan kami jual tiket 60.000 sampai 70.000, sebagian lagi orang Lombok yang tidak perlu akomodasi. Kalau tidak ada hotel, semua yang nonton bisa menginap di homestay. Di homestay, mereka sewa satu kamar, dua kamar. Kemudian Kementerian PUPR sudah bangun homestay sebanyak 300, jadi rumah penduduk diperbaiki dan terakhir kami sudah siapkan area kemping. Atau bisa juga stay di Bali dan berangkat ke Lombok karena kan Bali ke Lombok cuma setengah jam. Kalau naik kapal dua jam. Tapi karena ini demografinya anak muda, ada anak-anak dari Surabaya mereka naik bus ke Mandalika dan kemping di sana.
Apa harapan ITDC dengan kehadiran MotoGP di Sirkuit Mandalika?
Karena ini MotoGP pertama di Indonesia, kalau dulu kan grand prix tahun (1996 dan) 1997 di Sentul, sekarang sudah 2022. Jadi ini event pertama MotoGP sejak saat itu. Ya harapannya kami tidak mengecewakan penonton, bisa memberikan ajang balap yang membanggakan karena kapan lagi nonton balap nomor satu. (amj/eko)