Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legislator PKS, Sukamta, menyoroti soal hadirnya Museum Holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Menurutnya, ini isu yang cukup sensitif.
Pasalnya, Yahudi identik dengan Israel, meski ada juga Yahudi yang tidak sepakat dengan berdirinya Israel.
Indonesia, dikatakan Sukamta, sejak dulu tidak mengakui Israel lantaran terus menerus menjajah tanah Palestina.
"Israel telah melakukan aneksasi terhadap wilayah Palestina hingga sekarang. Di tengah isu normalisasi hubungan Israel dan Indonesia yang sempat mencuat belum lama ini, lalu muncul berdirinya museum ini, wajar jika tokoh-tokoh nasional dan masyarakat kita mengecam,” kata Sukamta kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan hal tersebut juga tidak selaras dengan sikap resmi Pemerintah RI terhadap isu Palestina yang menentang penjajahan oleh Israel.
Baca juga: HNW: Stop Museum Holocaust Di Tondano
“Bahkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu pernah menyatakan boikot terhadap produk-produk Israel,” kata Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini
Karena itu, imbuhnya, pemerintah harus melakukan beberapa langkah dalam permasalahan ini.
“Pemerintah dalam hal ini Menteri Luar Negeri perlu memanggil Dubes Jerman untuk Indonesia guna meminta penjelasan atas kehadirannya dalam peresmian Museum Holocaust di Tondano. Hal ini mengingat beliau ditugasi di negara Indonesia yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Yahudi dan Negara Israel,” ujar Sukamta.
Kemudian, dikatakan Sukamta, Museum Holocaust di Tondano harus ditutup.
Baca juga: Memaknai Peringatan Holocaust dalam Situasi Saat Ini
Dia menyebut museum ini tujuannya dibangun untuk mengingat kekejaman Nazi Jerman, tetapi pembuat museum (Bangsa Yahudi Israel) saat ini sedang melakukan kekejaman-kekejaman kepada rakyat Palestina setiap hari.
“Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina demi mewujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk membebaskan dunia dari penjajahan. Indonesia tidak akan mengakui Negara Israel selama masih menjajah Palestina,” tegas Doktor lulusan Salford, Manchester, Inggris ini.
Sukamta juga mengingatakan agar permasalahan ini segera dituntaskan sehingga tidak membuat kegaduhan lebih besar yang sebetulnya tidak perlu.
"Lebih baik energi kita arahkan untuk menghadapi pandemi yang belum juga reda," pungkas dia.