"Apalagi media sosial ini sangat akrab di kalangan generasi muda, sehingga pers pun dituntut dapat menjembatani dengan berita-berita positif terkait kepemudaan," katanya.
Peran pers untuk memajukan sektor ekonomi Indonesia melalui ekonomi digital yang semakin marak juga sangat dibutuhkan.
Baca juga: Ucapkan Selamat Hari Pers, Gus Jazil: Pers Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Hal yang disampaikan Wapres Maruf Amin bahwa digitalisasi menjadi mesin penggerak perekonomian. Ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025 dengan nilai mencapai Rp 1.700 triliun.
Ada sekitar 21 juta konsumen digital baru selama pandemi, sejak awal 2020 hingga pertengahan 2021.
Akumulasi nilai pembelian pengguna internet di Indonesia juga naik dua digit sebesar 49%, dari USD 47 miliar diperkirakan menembus USD 70 miliar di akhir tahun 2021.
"Pernyataan yang diungkapkan Wapres itu membutuhkan peran pers. Insan pers harus dapat menginformasikan usaha ekonomi kerakyatan melalui berita-berita yang disampaikan ke mancanegara melalui platform berita digital. Dengan begitu potensi usaha dari UMKM atau yang lainnya dapat segera tersampaikan," jelas Yustinus.