TRIBUNNEWS.COM - Indonesia berencana membeli jet tempur buatan Prancis, Dassault Rafale.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan perkembangan rencana pembelian pesawat tempur Dassault Rafale asal Prancis.
Ia mengatakan, progres rencana pembelian pesawat tempur tersebut tinggal tahap mengaktifkan kontrak pembelian.
"Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," ujar Prabowo usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022 pada hari kedua di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Sementara terkait rencana pembelian pesawat tempur F-15EX asal Amerika Serikat, Prabowo menyampaikan masih dalam tahap negosiasi.
"Yang sudah agak maju rafale, F-15 (F-15EX) kita masih dalam tahap negosiasi," imbuh dia.
Baca juga: Indonesia Borong 42 Jet Tempur Rafale dan Kapal Selam, Menlu Perancis: Kami Bangga
Baca juga: Indonesia Berencana Beli 42 Pesawat Tempur Dassault Rafale dan 2 Kapal Selam Scorpene dari Perancis
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, rencana pembelian pesawat tempur telah mengerucut ke dua jet tempur, yakni Dassault Rafale dan F-15EX.
Menurut dia, salah satu pertimbangan yang membuat pemerintah memilih untuk membeli Rafale dan F-15 EX adalah anggaran.
"Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran. Kalau yang bayar tidak mau ke sana, kita kan enggak bisa nyebut-nyebut terus, jadi arahnya ke Rafale," kata Fadjar.
Harga dan Spesifikasi Jet Tempur Dassault Rafale
Dikutip dari laman resmi Dassault Aviation, Rafale adalah pesawat tempur jet kembar yang dapat beroperasi dari kapal induk dan pangkalan pantai.
Rafale mampu melakukan semua misi penerbangan tempur: superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan mendalam, pengintaian, serangan anti-kapal, dan pencegahan nuklir.
Rafale memasuki layanan dengan Angkatan Laut Prancis pada tahun 2004 dan dengan Angkatan Udara Prancis pada 2006.
Jet tempur ini menjadi satu-satunya pesawat tempur Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik.