TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan berbagai upaya untuk mentransformasi pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Melalui Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang digulirkan sejak tahun 2020, sebanyak 910 SMK telah memperoleh pembinaan dan merasakan langsung manfaat dari program ini.
Salah satu sekolah yang sukses melaksanakan Program SMK PK adalah SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Kepala SMKN 6 Yogyakarta, Wiwik Indriyani mengatakan, program SMK PK tidak hanya memberikan perubahan pada proses pembelajaran yang semakin link and match dengan industri, tapi juga memperkuat citra atau branding sekolah sebagai Young Entrepreneur School.
“Manfaat yang kami rasakan adanya perubahan pola pikir dari guru, karyawan, siswa, serta orang tua dalam memahami serta menjalankan visi misi sekolah. Perubahan yang sangat signifikan dari Program SMK PK juga terdapat dalam hal penyusunan kurikulum bersama industri, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM guru, tersedianya sarana prasarana advance workshop standar industri, dan optimalisasi teaching factory,” tutur Wiwik.
Kemitraan yang solid serta peran leader menjadi kunci kesuksesan SMKN 6 Yogyakarta untuk mendapatkan kepercayaan (trust) dari industri. Menurut Wiwik, meyakinkan industri untuk bekerja sama hingga mau berkomitmen tidaklah mudah.
Ia kemudian menggunakan strategi dengan memberikan penawaran win-win solution kepada industri-industri potensial.
Sekolah yang memiliki fokus keahlian di bidang hospitality tersebut kini memiliki beragam bentuk kemitraan. Wiwik mengungkapkan, yang menjadi praktik baik (best practice) kemitraan antara SMK dengan industri adalah terbentuknya kelas-kelas industri di setiap kompetensi. Tercatat, SMKN 6 Yogyakarta memiliki empat kelas industri.
“Kami memiliki kelas industri Horison untuk perhotelan dan kuliner, kelas industri De Wave Spa untuk beauty therapy, kelas industri Aliya Skin Care, dan kelas industri Flora untuk busana. Kelas kelas indutri ini bertujuan menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan diserap 100 persen oleh industri, karena mulai kurikulum hingga tenaga pengajar ahli disiapkan oleh industri,” terang peraih Anugerah Best CEO Kemendikbudristek Tahun 2021 itu.
Terbangunnya kemitraan yang baik sehingga terbentuk keselarasan semakin meningkatkan semangat SMKN 6 Yogyakarta untuk menjadi bagian Program SMK PK Tahun 2022, terutama dalam Skema Pemadanan Dukungan.
Pada skema baru ini, setiap SMK terpilih yang memenuhi kurasi Kemendikbudristek berkesempatan memperoleh investasi dari industri minimal Rp1 miliar, tergantung pada konsentrasi keahlian yang dikembangkan. SMK tersebut juga akan mendapat dana pemadanan senilai dengan dana yang diberikan industri dari Kemendikbudristek.
Wiwik menambahkan, skema pemadanan dukungan menjadi tantangan baru untuk pengembangan SMK bersama industri mitra yang benar-benar komitmen terhadap kemajuan pendidikan vokasi.
Meski melalui skema ini pihaknya berkesempatan mendapat investasi miliaran rupiah dalam bentuk tunai maupun in kind, Wiwik berharap nantinya program ini juga bisa diimplementasikan dalam bentuk konsultasi dan pendampingan.
“Pada kesempatan ini kami ingin menggunakan skema pemadanan dukungan untuk mengembangkan jasa perhotelan. Kami akan mengembangkan hotel training center setara dengan hotel komersial sehingga betul-betul akan terbangun budaya industri di sekolah,” terang Wiwik.
Salah satu keunggulan dari SMKN 6 Yogyakarta sendiri adalah teaching factory bidang kuliner. Oleh sebab itu, dengan dukungan kompetensi kuliner yang sudah optimal, maka perhotelan akan dijadikan sebagai magnet, baik sebagai hotel training center maupun sebagai hotel komersial untuk peningkatan mutu layanan pada masyarakat.