TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ahli Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menyebutkan ada kabar baik dari gelombang ketiga Covid-19.
"Kabar baik adalah bahwa peningkatan kasus sangat tinggi itu tidak disertai dengan peningkatan tajam hospitalisasi dan kematian," ungkap Windhu pada webinar virtual, Sabtu (12/2/2022).
Dan jika tingkat keterisian kasus atau bed occupancy rate (BOR) tinggi, Windhu menyebutkan akan muncul kepanikan masyarakat.
Baca juga: BOR di Rumah Sakit Wilayah Jakarta Barat Sudah 75 Persen Terisi Pasien Covid-19
Baca juga: Satgas Sebut Laju Penularan Covid-19 Jakpus Tertinggi di Jabodetabek, Wagub DKI Angkat Bicara
Kepanikan masyarakat ini bisa ditunjukkan dengan segera ke rumah sakit meski positif tanpa gejala atau gejala ringan.
"Padahal sudah kami katakan jangan panik, waspada oke. Tapi jangan ketika hanya bergejala ringan, atau tanpa gejala kemudian berbondong-bondong ke rumah sakit," katanya lagi.
Karenanya perlu mengedukasi masyarakat untuk tidak panik.
Selain itu jangan langsung ke rumah sakit jika terinfeksi tanpa ada gejala atau gejala ringan.
Tidak perlu masuk rumah sakit kalau tidak bergejala atau gejala ringan.
Baca juga: 45 Sekolah Ditutup, 563 Guru dan Siswa Positif Covid, PTM 50 Persen di Depok Jalan Terus
Baca juga: 706 Sekolah di Ibu Kota Sempat Ditutup Karena Covid-19, Wagub DKI Beri Penjelasan
Windhu pun memaparkan jika data menunjukkan di Indonesia, sekitar 74 persen yang berada rumah sakit saat ini adalah gejala ringan atau OTG.
"Kalau di data BOR terisi 60 persen, sebetulnya hanya 15 persen. Itu BOR pun yang tertulis sebetulnya di monitor kapasitas tempat tidur yang terpasang saat ini. Padahal di bulan Juni-Juli kemarin sangat tinggi," kata Windhu menambahkan.
Oleh karena itu Windhu menganjurkan untuk tetap isolasi di rumah.
Kalau pemerintah punya isolasi terpusat, masyarakat juga bisa menggunakan fasilitas tersebut.
Sumber: https://youtu.be/uRmSU2JFHyo