News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gus Falah: Ceramah Ustaz Basalamah Kerdilkan Budaya Bangsa dan Usik Prinsip Hubbul Wathan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan, memberikan respon serius atas polemik di media sosial perihal konten ceramah dari Ustaz Klalid Basalamah.

Mulai dari saran agar jamaahnya tidak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya hingga pendapatnya yang mengharamkan wayang sebagai budaya bangsa.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Bamusi, H Nasyirul Falah Amru mengungkapkan, konten ceramah yang seperti itu sebagai bentuk penggerogotan atas wibawa negara serta upaya menggerus rasa cinta tanah air di kalangan rakyat.

“Publik pernah diprovokasi dengan pendapat dan sarannya untuk tidak ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu sekarang dibenturkan dengan pendapatnya yang mengharamkan wayang. Maka dengan serangkaian peristiwa yang telah memprovokasi umat ini, kami menilai bahwa akan menjadi ancaman serius untuk persatuan bangsa jika hal-hal seperti ini terus dibiarkan,” kata pria yang biasa disapa Gus Falah ini, Selasa (22/02/2022).

Baca juga: Khalid Basalamah Klarifikasi Soal Wayang, Wasekjen MUI: Kita Maafkan dan Ini Jadi Pelajaran

Gus Falah kemudian mencontohkan, dalam pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah yang di dalamnya sang dalang memparodikan sosok yang dipersepsikan publik sebagai Ustaz Basalamah menjadi bukti bahwa apa yang disampaikan Ustadz basalamah itu telah mengusik komunitas wayang.

Maka dari itu, Gus Falah merasa penting untuk mengingatkan publik khususnya umat Islam, untuk bisa memilah mana ceramah yang bisa menjadi rujukan dan mana ceramah yang justru memprovokasi nilai-nilai budaya dan kebangsaan.

“Ini penting untuk menghindari potensi umat Islam diombang-ambingkan oleh pendapat dari pendakwah yang gemar mempertentangkan Islam dengan kebangsaan,” terang salah satu Ketua PBNU yang juga anggota Komisi VII DPR ini.

Menurut Gus Falah, jika tidak punya orientasi untuk memecah belah umat maka Ustaz Basalamah tidak akan mengkerdilkan budaya wayang apalagi dengan mengharamkannya.

Selain merupakan budaya yang hingga sekarang ini digemari rakyat, wayang juga dijadikan media oleh Wali Songo dalam mendakwahkan Islam di Nusantara ini.

Sama halnya ketika Ustaz basalamah membuat polemik dengan saran tidak ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Padahal, itu sebagai penghormatan yang sama halnya dengan hormat Merah Putih, sebagai bentuk atau ekspresi atas kecintaan pada tanah air.

“Bukan bentuk fanatisme buta yang kemudian dipersepsikan sebagai kesyirikan. Ini murni sikap atau ekspresi dari hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman),” kata Gus Falah.

Prinsip atau nilai hubbul wathan minal iman, kata Gus Falah, dijadikan jargon oleh ulama kala mengajak santri-santrinya untuk melawan kezaliman penjajahan kala itu.

Bahkan, dengan prinsip itulah, kemudian tercetus resolusi jihad pada 22 Oktober 1945, yang pada perkembangannya berhasil menjadi pemantik perlawanan rakyat terhadap penjajah pada 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini