TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy dan PLTA Malea Energy di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat, (25/2/2022).
Presiden mengaku senang dengan pembangunan PLTA karena merupakan energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT).
Saat ini semua negara diminta untuk menggeser penggunaan energi fosil ke energi hijau.
"Kita tahu sekarang global mendesak mengajak memberikan support kepada semua negara untuk menggeser pemakaian energi fosil, utamanya batu bara untuk masuk semuanya ke energi hijau," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kota Palu
Baca juga: Jokowi Terbang ke Poso Resmikan PLTA
Kepala Negara mengatakan Indonesia memiliki semua potensi energi hijau.
Baik itu dengan sumber angin, air, panas bumi, dan panas permukaan air laut.
Perkiraan hitungan terakhir, potensi energi hijau Indonesia mencapai 418 gigawatt atau 418.000 megawatt.
Sementera itu potensi energi dari geothermal mencapai 29 ribu megawatt.
"Hanya bagaimana kita bisa menggeser dari coalt batu bara ini ke energi hijau," katanya.
Baca juga: Mabes Polri Minta Tiga Buronan MIT Poso yang Tersisa Menyerahkan Diri
Baca juga: Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E di Ancol Jadi Polemik
Presiden menyadari bahwa menggeser penggunaan energi fosil ke energi hijau bukan pekerjaan mudah.
Apalagi saat ini Indonesia sudah terlanjur banyak memiliki PLTU yang menggunakan energi fosil.
"Sekali saya sangat menghargai mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan Kalla Group dalam hal membangun hydropower baik yang ada di Sulawesi Tengah yang nanti akan selesai di Mamuju dan di kerinci di Sumatera Barat," katanya.