Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga adalah wahana pertama dan utama dalam membangun perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk pencegahan infeksi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi.
"Makanya kami punya sasaran kepada keluarga dan bukan hanya membangun perilaku disiplin individu, tapi juga norma sosial dalam keluarga," ungkap Sonny Harry B Harmadi dalam siaran Radio Kesehatan, Jumat (25/2/2022).
Sehingga nilai dan keyakinan tumbuh dalam keluarga. Keluarga menjadi sumber inspirasi dan tempat edukasi dalam mengingatkan protokol kesehatan.
Selain itu harus dipahami bahwa banyak kasus Covid-19 terjadinya klaster keluarga. Yaitu terjadinya penularan dalam keluarga.
Klaster keluarga menjadi salah satu tantangan karena penerapan prokes paling sulit dilakukan di dalam rumah.
Sehingga penting sekali saat keluar rumah menerapkan prokes sehingga dapat melindungi keluarga di dalam rumah.
Baca juga: Temui Pedagang dan Sopir Angkot, Kapolda Metro Blusukan ke Pasar Minggu Percepat Vaksinasi Booster
Di sisi lain yang harus dipahami adalah ada titik lengah di dalam keluarga.
"Misalkan, anak-anak bermain bersama di lingkungan tanpa prokes, kegiatan kumpul warga, belanja sampai ngobrol, kemudian juga makan bersama orang yang tidak satu rumah," kata Sonny menambahkan.
Oleh karena itu, selain mengetatkan prokes, perlu menerapkan gaya hidup sehat. Kebiasaan ini harus diterapkan hingga pergeseran status pandemi menjadi endemi.
Sonny mengungkapkan jika pemerintah telah melakukan berbagai intervensi pada keluarga dalam pengendalian prokes. Salah satunya membentuk Duta Perubahan Perilaku.
"Kami menggerakkan Duta Perubahan Perilaku sebanyak 163.118 di seluruh Indonesia pada 502 kabupaten dan kota," kata Sonny menambahkan
Tugas dari duta ini adalah bekerja secara sukarela untuk masuk ke dalam keluarga.
Melakukan edukasi dan informasi sehingga terbangun perubahan perilaku terbangun di dalam keluarga.