Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei dari Indonesia Political Opinion (IPO), Menteri BUMN RI Erick Thohir masuk dalam jajaran menteri terbaik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan predikat kinerja dan popularitas paling baik.
Direktur IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, hal tersebut tentu tak lepas dari keberhasilan program dan kebijakan yang dibuat oleh Erick Thohir, selama memimpin di Kementerian BUMN.
“Publik sebenarnya tidak terlalu memahami implementasi kebijakan. Tetapi ketika seorang menteri terlihat aktif menyatakan gagasan, termasuk adanya perubahan-perubahan di kementerian yang dipimpin, maka publik akan menilai baik,” ujar Dedi dalam keterangannya, Selasa (1/3/2022).
Berdasarkan temuan hasil survei IPO, nama Erick Thohir bertengger di dua besar sebagai menteri dengan kinerja dan popularitas paling baik, dengan perolehan suara mencapai 79,2 persen.
Baca juga: Sampaikan Duka Mendalam, Erick Thohir Sebut Arifin Panigoro Adalah Mentornya
Hanya terpaut 2 persen, dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mendapat 81,3 persen.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, tingginya perolehan suara tersebut dikarenakan kinerja Erick Thohir yang telah terbukti nyata di mata masyarakat, mulai dari program dan kebijakan yang pro rakyat, hingga berhasil meningkatkan untung Kementerian BUMN, dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 90 triliun di tahun 2021.
Hal-hal inilah yang menurut Dedi membuat Erick Thohir mendapatkan citra positif di hati masyarakat.
“Asumsi opini lebih besar disebabkan karena popularitas aktivitas kementerian yang dipimpin Erick Tohir dalam beberapa waktu ini, mulai populer dengan kebijakan-kebijakan di BUMN,” tutur Dedi.
Tak hanya itu, transformasi yang terus digaungkan oleh Erick Thohir telah berhasil mengubah wajah Kementerian BUMN yang dicap sebagai menara gading, kini menjadi sebuah lembaga negara yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
Erick Thohir juga terus menginovasi Kementerian BUMN, agar masing-masing perusahaan pelat merah bisa menjadi lokomotif pembangunan bangsa yang adaptif dan berdaya saing global.
“Erick Tohir dianggap berhasil lakukan beberapa langkah yang membuat popularitasnya juga BUMN dipandang membaik,” tegas Dedi.
Transformasi dan inovasi yang dilakukan oleh Erick Thohir di Kementerian BUMN pun beragam. Mulai dari melahirkan program dan kebijakan yang pro rakyat, melakukan merger, holding hingga restrukturisasi, penerapan AKHLAK sebagai core values, hingga melibatkan generasi muda dan perempuan dalam susunan direksi di perusahaan BUMN.
Tak kalah pentingnya, bagaimana ketegasan dan keberanian Erick Thohir dalam melaksanakan ‘program bersih-bersih’ BUMN, dengan melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi di tubuh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, serta berhasil mengungkap mega skandal korupsi di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero) dengan nilai kerugian hingga Rp 39,58 triliun. Indikator-indikator itulah, yang dinilai oleh Dedi, mampu melahirkan rasa simpati dari publik, yang membuat popularitas dan elektabilitas Erick Thohir terus meroket.
“Dengan kondisi itu, bukan tidak mungkin jika publik mulai menyukai keberadaan Erick Tohir dalam kabinet saat ini,” pungkas Dedi.
Sebagai tambahan, survei IPO menggunakan metode multistage random sampling dengan melakukan wawancara melalui sambungan telepon kepada responden.
Total ada 1.220 responden yang dijadikan sebagai informan dalam survei tersebut, dengan margin of error 2,9 persen, dan tingkat akurasi data 95 persen.