Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukrania tidak mempengaruhi operasional alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
Tak hanya itu, sanksi ekonomi negara-negara Barat terhadap Rusia juga diyakininya tidak akan membawa pengaruh terhadap operasional Alutsista yang dimiliki TNI AL.
Sebab, kata Yudo, seluruh alutsista yang dibeli dari Rusia sudah menjadi hak milik Indonesia.
"Secara operasional tetap kita gunakan. Kita enggak pengaruh Rusia mau perang sama mana pun bahwa alat itu kan istilahnya sudah kita beli dan sudah menjadi hak kita," ujar Yudo kepada awak media di sela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL tahun 2022 di Mabes AL Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).
Hanya saja sebagai langkah untuk menjaga operasional alutsista tersebut, Yudo menyatakan, pihaknya akan mengantisipasi pemanfaatan segala sparepart atau suku cadang alutsista yang berasal dari Rusia.
Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi alutsista yang dibeli dari Rusia bisa tetap beroperasi dan tak terganggu embargo.
Baca juga: Dampak Sanksi Barat, KSAL Mulai Antisipasi Penggunaan Suku Cadang Alutsista dari Rusia
"Ke depan bagaimana untuk sparepart mungkin ada kena embargo atau tidak tentunya harus kita antisipasi," kata Yudo.
Kendati demikian, Yudo tidak membeberkan secara detail maksud antisipasi pemanfaatan suku cadang itu.
Terpenting kata dia, terkait dengan peristiwa tersebut internal TNI AL akan terus melakukan koordinasi dan pembahasan secara terbuka.
Baca juga: KSAL Setuju Rencana Kemenhan Beli 2 Kapal Selam Scorpene, Karena Memenuhi Syarat Perairan Indonesia
"Ada hal seperti ini tentunya ke depan kita harus mewaspadai perkembangan lingkungan strategis. Khususnya dengan adanya peristiwa seperti ini. Ke depan bagaimana ini tentunya ini akan menjadi pembahasan kita yang tidak bisa kita sampaikan secara terbuka," kata Yudo.