News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSAL Setuju Rencana Kemenhan Beli 2 Kapal Selam Scorpene, Karena Memenuhi Syarat Perairan Indonesia

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di sela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono buka suara soal rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang ingin membeli dua kapal Scorpene asal Perancis.

Yudo menyatakan setuju atas rencana tersebut.

Hal itu didasari karena menurut Yudo, kapal selam Scorpene yang ingin dibeli oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) merupakan unit yang memenuhi syarat untuk bisa beroperasi dengan karakteristik perairan Indonesia.

"Saya kira dengan karakteristik ataupun spek seperti dengan kondisi geografis laut kita (Indonesia) ya saya kira memenuhi syarat untuk itu," kata Yudo kepada awak media di sela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).

Di mana pemenuhan karakteristik yang dimaksud yakni berkaitan dengan ukuran atau volume kapal selam untuk perairan Indonesia. TNI AL kata Yudo, menginginkan unit kapal yang di atas 1.300 gross tonnage (GT).

Sementara, dari hasil pengecekan internal tim TNI AL dan Kementerian Pertahanan didapati kalau Scorpene sudah sesuai dengan karakteristik tersebut.

Baca juga: Pengamat Militer: Pembelian Pesawat Tempur Rafale dan Kapal Selam Scorpene Tepat

"Jadi yang Scorpene saya kemarin mintanya kalau bisa di atas 1300 GT, scorpene ini lebih dari 1300 tentunya memenuhi syarat untuk di perairan kita, seperti yang sekarang kita punya ini kan besarnya 1400," ucap Yudo.

Dengan demikian, unit Scorpene kata perwira tinggi TNI bintang empat itu telah memenuhi syarat yang dibutuhkan TNI AL.

Tak hanya itu, rencana pembelian Scorpene ini juga kata dia, telah melalui diskusi panjang dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AL.

"Tentang kapal selam scorpene memenuhi syarat apabila itu diadakan kita setuju karna sudah melalui diskusi yang panjang untuk kapal selam yan besar itu," tukas Yudo.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) berencana membeli 42 pesawat tempur Dassault Rafale hingga kapal selam kelas Scorpène dari Prancis.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyampaikan rencana tersebut usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parley di kantor Kemhan RI Jakarta Pusat pada Kamis (10/2/2022).

"Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan," kata Prabowo kepada wartawan pada Kamis (10/2/2022).

Selain itu, kata Prabowo, telah ditandangani pula MoU kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dan Dassault Aviation untuk pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul untuk pesawat-pesawat Prancis yang akan atau sudah digunakan Indonesia.

Selain itu, kata Prabowo, telah ditandatangani juga MoU kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group dari Prancis.

"Yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpène dengan AIP (Air Independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadang-suku cadang yang dibutuhkan, termasuk latihan," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, ditandangani juga MoU kerja sama antara PT LEN dengan Thales (Group) di bidang satelit. 

"Ini juga menuju pada pengadaan satelit pertahanan," kata dia.

Selanjutnya, kata dia, ditandangani pula kerja sama antara PT Pindad dan Nexter Munitions untuk produksi munisi kaliber besar persenjataan darat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini