TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem, Rabu (2/3/2022).
Dilansir web.meteo.bmkg.go.id, Ex-Siklon Tropis ANIKA terpantau di daratan Kimberly, Australia Utara yang bergerak ke arah barat daya dengan tekanan 995 mb dan kecepatan angin maksimum 35 knot.
Diprakirakan intensitas Ex-Siklon Tropis ANIKA akan menguat kembali seiring pergerakannya ke arah barat daya menuju Samudra Hindia utara Australia Barat.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin (low level jet) hingga lebih dari 25 knot yang memanjang dari Laut Sawu hingga Australia Barat bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 2 Maret 2022, Jambi Potensi Berkabut hingga Surabaya Potensi Badai Petir
Baca juga: BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Terus menerus di Kota Medan
Berikut beberapa wilayah yang diperkirakan berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang pada Rabu, 2 Maret 2022:
Rabu, 2 Maret 2022
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Gempa M 4,8 Dirasakan Wilayah Pandeglang-Banten pada Senin Malam, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca juga: Tanda-tanda Terjadinya Hujan Es, BMKG: Indonesia Diguyur Hujan Es Hingga April 2022
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Riau
- Kep. Bangka Belitung
- Sulawesi Selatan
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- DKI Jakarta
- Sulawesi Barat
Diketahui, Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dan di sekitar Maluku Utara yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Barat-Jawa Tengah, dan dari perairan utara Halmahera hingga Sulawesi Utara.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Sumatera Selatan hingga Lampung, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, Sulawesi bagian tengah, Papua Barat dan Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian selatan dan Papua bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Latifah)