Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ekonom senior dan tokoh lingkungan Prof Emil Salim mengatakan, bahwa saat ini suhu bumi menjadi semakin panas akibat menumpuknya zat pencemar dari manusia.
Menurut Emil, perubahan suhu tersebut pada akhirnya mengancam keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.
"Iklim berubah, dengan iklim yang berubah itu, hidup manusia terancam karena manusia bisa hidup pada suhu tertentu," ujarnya dalam Kompas Talks bersama Greenpeace "Pentingnya Transisi Hijau untuk Mengatasi Krisis Iklim", Rabu (2/3/2022).
Baca juga: PGN dan PIM Bersinergi Kembangkan Bisnis Berbasis Gas Ramah Lingkungan
Kendati ada mesin pendingin atau air conditioning (AC), tapi kalau suhu bumi terus naik akan berdampak terhadap pola hidup manusia.
"Kalau suhu terus meningkat, menyelimuti seluruh bumi, hingga memberi dampak pada pertanian curah hujan, pada kehidupan hewan yang kita makan, maka tampak ancaman besar dari pencemaran," kata Emil.
Baca juga: Mempekerjakan Tenaga Kerja Ramah Lingkungan Membantu Organisasi Menjadi Lebih Nyaman
Dia menambahkan, bahwa pola normal yang lazim di dalam kehidupan secara alami adalah musim hujan serta musim kemarau silih berganti.
"Suhu itu pada waktu musim hujan agak dingin dan pada waktu musim kemarau itu panas, sehingga iklim itu mengatur pola pertanian tumbuh-tumbuhan. Lalu dari tumbuh-tumbuhan itu, lahirlah pola hidup hewan, hewan yang berkembang biak di musim hujan atau di musim kemarau," pungkas Emil.