"Halo sehati terimakasih ini update sementara yang kita dapat. Jika bapak sopir truck itu dalam kondisi baik-baik saja. Isu meninggal bapak bisa dipastikan hoaks ya.
Baca juga: Sempat Dilerai Prajurit TNI, Polisi Sebut Penganiaya Sopir Truk di Cibubur Mengaku Aparat
Semalam bapak juga sudah berobat pijit namun aku @windisayaphati takutnya bukan luka luar tapi didalam yg perlu CT Scan," tulis akun Instagram Sayaphati.
Akun Instagram Sayaphati mengatakan pihak Feri akan melakukan visum, dan ingin membuat laporan polisi terkait penganiayaan yang diterimanya.
"Bapak hari ini sedang melakukan visum untuk membuat laporan polisi. Jika ada info akan segera diupdate," tulisnya.
Diberitakan sebelumnya, saksi ungkap penyebab pria berkutang hitam menganiaya seorang sopir truk hingga viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak pria berbadan kekar mengenakan kaos lengan buntung berwarna hitam awalnya menyuruh sopir pengemudi dump truk warna hijau keluar dari kursi kemudi.
Setelah sopir turun keluar dari kursi kemudi pelaku seketika menghampiri lalu menendang perut.
Pria itu juga memukul lalu membanting korban hingga tersungkur ke aspal.
Tak cuma itu, ia kemudian menginjak kepala sopir dengan sekuat tenaga.
Meski beberapa warga dan anggota TNI berpakaian dinas berupaya merelai, pelaku justru mengangkat korban dan kembali memukulnya hingga tersungkur.
Umi, saksi mata mengatakan kejadian sebagaimana dalam video yang beredar terjadi pada Rabu (2/3/2022) sekira pukul 11.00 WIB di Jalan Raya Bogor dari arah Jakarta Timur menuju Depok.
"Awalnya itu dia (pelaku) bawa motor keserempet truk, langsung marah-marah. Berhenti lah sopir truk, langsung mukuli sopirnya," kata Umi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022).
Menurutnya, setelah direlai sejumlah warga dan anggota TNI yang berada di lokasi, pelaku masih tetap memaki sopir yang sudah tidak berdaya akibat dianiaya secara brutal.
Sementara Yandi, saksi mata lainnya menuturkan pelaku tidak hanya menganiaya sopir, tapi juga kernet yang saat kejadian sempat berupaya merelai tindakan brutal pelaku.