TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketimpangan gender merupakan persoalan yang sudah ada dari generasi ke generasi. Sehingga membutuhkan waktu panjang untuk memperbaiki hal tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 pun semakin menunjukkan adanya ketimpangan antara perempuan dan laki-laki.
Salah satunya ditunjukkan oleh laporan Global Gender Gap Index 2021, yang menempatkan Australia berada di nomor 50 dari 156 negara.
"Pemerintah Australia mengakui ada ketimpangan dalam keterlibatan perempuan dan juga masalah di tempat kerja, ada juga masalah kehilangan pekerjaan,"ungkapnya dalam webinar Women Leaders Forum (WLF) 2022: “Achieving an Equal Future”, Selasa (8/3/2022).
Karena biasanya perempuan bekerja di dalam sektor informal. Ia pun menyebutkan pemerintah Australia terus mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut.
Termasuk saat bekerja sama dengan Indonesia untuk memberikan kepemimpinan serta advokasi yang kuat dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Baca juga: Kanada Komitmen Lanjutkan Dukungan Program Pemberdayaan Perempuan di ASEAN
Fokus yang dimiliki untuk Indonesia adalah bagaimana bisa mencapai pemberdayaan perempuan tanpa harus terkena dengan isu-isu yang ada. Serta bagaimana perempuan dapat terlibat dalam pembuatan keputusan dan yang lainnya.