TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban tewas atas penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sandi Tirtana (40) tak kuasa menahan tangis setelah jenazah sang adik yakni Syahril Nurdiansyah (22) diantarkan ke Masjid Nurul Abror, Mangga Dua, Jakarta Pusat untuk disalatkan.
Syahril merupakan satu dari kedelapan pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban tewas dalam insiden nahas, pada Selasa (2/3/2022) lalu di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Atas insiden ini, Sandi turut menyampaikan rasa duka citanya kepada para keluarga korban lainnya yang juga meninggal dunia.
"Kami juga sudah merasakan rasa perihnya seperti apa dari keluarga. Dan bukan hanya adik saya yg merasa kehilangan, tapi semua keluarga korban juga merasa kehilangan, apalagi orang tua saya," ucap Sandi di lokasi.
Dirinya menyadari, atas penyerangan di Papua ini, bukan hanya keluarganya yang merasa kehilangan, melainkan orang-orang lain yang mengenal sosok Syahril maupun keluarga korban lainnya.
Atas hal itu, Sandi berharap peristiwa penyerangan yang merenggut nyawa delapan orang tersebut tidak terulang ke depannya.
"Harapan saya jangan sampai terjadi kejadian seperti ini di kemudian hari," ucap dia.
Baca juga: Nasihat Sang Ayah Sebelum Syahrial Beranjak ke Papua: Coba Pikir Dua Kali
Kendati demikian, terkait dengan insiden ini, pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian dari Syahril, meski sebelumnya, dia telah mengingatkan kepada sang adik untuk berhati-hati saat bekerja di bumi Cendrawasih itu.
"Yang penting saya sudah nasihatin 'lu di daerah sana bisa jaga diri', tapi Tuhan berkata lain. Mungkin Allah lebih sayang sama dia (Syahril)," tukas Sandi.
Dimakamkan di Tanah Wakaf
Jenazah Syahril Nurdiansyah (22) salah satu dari delapan korban tewas atas penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dimakamkan di tempat pemakaman wakaf di Bojong Gede, Jawa Barat.
Kakak kandung Syahril, Sandi Tirtana (40) mengatakan, lokasi pemakaman untuk mendiang sang adik itu merupakan permintaan dan hasil keputusan dari pihak keluarga.
Terlebih kata Sandi, lokasinya dekat dengan kediaman dirinya yang kini sudah tinggal di daerah Bojong Gede.
"Setelah ini (jenazah tiba) langsung kita salatkan, terus dibawa ke Bojong Gede untuk dimakamkan, karena sudah lama juga, kasihan," kata Sandi kepada awak media di Rumah Duka Syahril Nurdiansyah, Mangga Dua, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2022).
Dalam kesempatan ini, Sandi mengaku, tidak mengetahui secara pasti soal kegiatan yang dikerjakan Syahril selama ini di PT PTT tersebut.
Dirinya hanya mengetahui kalau adiknya itu bekerja untuk pengoperasian tower atau Base Transcever Station (BTS) alias tiang pemancar sinyal.
"Yang kami tahu dia kerja benerin tower itu doang, karena (gakmau ikut campur) itu privasi adik saya kerja kan," tukas Sandi.
Diketahui, Penyerangan terhadap karyawan PT PTT ini sebelumnya terjadi pada Rabu (2/3/2022) lalu. Dalam peristiwa ini delapan karyawan meninggal dunia dan satu selamat atas nama Nelson Sarira.
Delapan korban meninggal dunia itu ialah tiga karyawan PT PTT, yaitu Billy Garibaldi, Renal Tegasye Tentua, dan Bona Simanulang; seorang warga yang menjadi pemandu Gogon atau Bebi Tabuni; serta empat karyawan kontraktor yakni Jamaluddin, Syahril Nurdiansyah, Ibo, dan Eko Septiansyah.