Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Saiful Mujani mengungkapkan pandangannya terkait isu penundaan pemilu.
Hal tersebut diungkapkannya dalam program Rosi episode "Utak-Atik Konstitusi Demi Tunda Pemilu" yang ditayangkan di kanal Youtube KOMPASTV pada Kamis (10/3/2022).
Awalnya Rosianna Silalahi yang memandu acara tersebut mengungkapkan adanya asumsi di masyarakat bahwa penundaan pemilu akan menguntungkan baik partai politik yang mendukung wacana tersebut maupun mereka yang menolaknya.
Baca juga: Survei: Mayoritas Pemilih Parpol Koalisi Jokowi dan Oposisi Tidak Setuju Pemilu 2024 Ditunda
Keuntungan tersebut diantaranya terkait pengeluaran anggaran kampanye yang bisa ditunda.
Namun demikian, menurut Saiful, meski penundaan pemilu mungkin terelasisasi namun faktanya saat ini di publik hanya ada tiga partai politik yang tampak mendukung wacana tersebut.
Sementara mayoritas partai politik menolak wacana tersebut.
Ia pun meyakini mayoritas partai politik menolak wacana tersebut berdasarkan observasi dan obrolannya dan diskusinya dengan tokoh-tokoh partai politik.
"Jadi kalau persoalan untung rugi, mungkin hitungan-hitungannya adalah terlalu sedikit untungnya (jika) harus mengubah konsitusi," kata dia.
Sementara itu, menurut Saiful, proses amandemen konstitusi tidak sederhana.
"Kan cuma 2-3 tahun. Sementara di dalam proses konstitusi amandemen, itu tidak sederhana," kata Saiful.