News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Asal Tanah dan Air yang Dibawa Ganjar hingga Ridwan Kamil ke IKN Nusantara

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kiri) disambut oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat tiba di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) siang. Presiden Jokowi hadir di Pura Mangkunegaran untuk memberi ucapan selamat atas pengukuhan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara X yang telah berlangsung di tempat tersebut pada pagi harinya. GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dikukuhkan sebagai KGPAA Mangkunegara X melalui prosesi adat Jumenengan Dalem, menggantikan kepemimpinan Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021 lalu. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur 34 provinsi Indonesia berkumpul di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (14/3/2022), untuk menghadiri prosesi peresmian pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Satu di antara rangkaian prosesinya adalah penyatuan tanah dan air yang dibawa para gubernur dari daerah masing-masing.

Prosesi itu dilakukan di Titik Nol Kilometer IKN dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga Ridwan Kamil membawa tanah dan air dari tempat 'istimewa'.

Dirangkum Tribunnews.com, inilah asal tanah dan air yang dibawa Ganjar hingga Kang Emil ke IKN:

Baca juga: Makna di Balik Penyatuan Tanah dan Air Nusantara di Titik Nol KM IKN, Jokowi Singgung soal Persatuan

Baca juga: DAFTAR 34 Gubernur se-Indonesia Diundang Jokowi di IKN Nusantara, Sutarmidji hingga Anies Baswedan

1. Anies Baswedan: Tanah dari Kampung Akuarium

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah Kampung Akuarium untuk diberikan ke Kendi Nusantara sebagai simbol pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022). (Dok Facebook Anies Baswedan via Kompas.com)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membawa tanah dari Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara untuk disatukan di IKN Nusantara.

Momen penggalian tanah oleh ibu-ibu di Kampung Akuarium ini diunggah Anies di laman Facebook miliknya.

Bukan tanpa alasan, Anies sengaja memilih tanah Kampung Akuarium lantaran melambangkan Republik Indonesia digagas oleh kaum terdidik dan diperjuangkan oleh semua rakyatnya.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan tanah dari Kampung Akuarium ini menghadirkan harapan pembangunan IKN agar hendaknya tak memarjinalkan rakyat kecil.

"Tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," tulis Anies, Minggu (13/3/2022), dikutip Tribunnews.com.

2. Ganjar Pranowo: Tanah dari Pusat Bumi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan tanah dan air yang dibawanya ke IKN Nusantara berasal dari pusat bumi.

Kendati demikian, ia merahasiakan lokasi tepatnya ia mengambil tanah dan air tersebut.

Baca juga: Jokowi: Kehadiran Seluruh Gubernur di IKN Bagian dari Kebhinekaan dan Persatuan Indonesia 

Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN

Namun, Ganjar memastikan dua benda itu diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi pusat bumi.

Bahkan, ia sempat berkonsultasi dengan para sesepuh Jawa sebelum mengambil tanah dan air di tempat tersebut.

"Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai pusar bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah."

"Lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya."

"Ya, orang tua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa," ujar Ganjar, saat ditanya awak media begitu tiba di Balikpapan, Minggu (13/3/2022), dikutip dari Kompas.com.

3. Ridwan Kamil: Tanah dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menata wadah berisi tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di Jabar untuk dibawa ke ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo. (muhamad syarif abdussalam/tribunjabar)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan tanah dan air yang dibawanya ke IKN berasal dari 27 kabupaten/kota di Jabar.

Ia menyebut tanah dan air berasal dari bermacam-macam sumber, seperti gunung, tempat keramat, hingga Masjid Agung.

"Alhamdulillah dalam waktu singkat 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa barat dengan gerak cepat dan dengan semangat yang sangat baik sudah berhasil mengirimkan air dan tanah. Tentu dipilih menurut kearifan lokal," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/2/2022), mengutip TribunJabar.id.

"Sumbernya bermacam-macam. Ada yang dari air Masjid Agung, ada yang dari air gunung."

Baca juga: Kunjungi Titik Nol Kilometer di IKN, Jokowi akan Lakukan Prosesi Penyatuan Tanah Nusantara

Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Kalimantan Timur untuk Menuju Titik Nol Kilometer IKN Nusantara

"Ada yang dari air keramat dan lain sebagainya," tambahnya.

Alasan Ridwan Kamil membawa tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di Jabar karena wilayah yang dipimpinnya mengandung sejarah serta kaya makna.

4. Khofifah Indar Parawansa: Tanah dari Kerajaan Majapahit

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan prosesi Mendhet Tirto lan Siti di Kawasan Sumur Upas Candi Kedaton, Trowulan, Mojokerto, Sabtu (12/3/2022). (Humas Pemprov Jatim)

Pada Sabtu (12/3/2022), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan prosesi Mendhet Tirto lan Siti di kawasan Sumur Upas Candi Kedaton, Trowulan, Mojokerto.

Prosesi ini dilakukan Khofifah untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi agar membawa tanah dan air ke IKN Nusantara.

Alasannya memilih tanah dan air dari bumi Kerajaan Majapahit lantaran Khofifah teringat perjuangan Gajah Mada yang berhasil mempersatukan Nusantara di masa dahulu.

"Sebelum pulau-pulau dipersatukan oleh Majapahit, Mahapatih Gajah Mada melakukan puasa."

"Amukti Palapa dalam Sumpah Palapa merupakan bagian yang begitu kuat di mana tekad dari Mahapatih Gajah Mada mempersatukan banyak pulau ke dalam Nusantara," katanya usai prosesi, Sabtu, dikutip dari Surya.co.id.

Diketahui, Sumur Upas di Candi Kedaton merupakan pusat sistem pengairan di masa Kerajaan Majapahit.

Sementara, Situs Kumitir yang diambil tanahnya, adalah satu di antara istana untuk bangsawan di lingkungan Kotaraja Majapahit.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com, TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam, Surya.co.id/Fatimatus Zahro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini