News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Meletus

UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 36 kali Gempa Guguran

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi, Selasa (15/3/2022). Hasil pantauan pagi ini, Gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Selasa (15/3/2022).

Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.

Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.

Pantauan pagi ini, gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm.

Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Selasa (15/3/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:

Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya

1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)

Gunung Merapi, Selasa (15/3/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.

Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah ke arah barat.

Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 18-20°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg.

Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 80-99%, dengan intensitas curah hujan 16 mm per hari.

Catatan kegempaan hari ini, terjadi 36 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-22 mm dan lama gempa 15-141 detik.

Gempa Hybrid/Fase Banyak tercatat satu kali, dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.6 detik dan lama gempa 6 detik.

Gempa Vulkanik Dangkal tercatat satu kali, dengan amplitudo 30 mm, dan lama gempa 7 detik.

Selain itu, tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P 31.7 detik dan lama gempa 93 detik.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Imbauan kepada Masyarakat

Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)

Gunung Semeru, Selasa (15/3/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Semeru terletak di Kab/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.

Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Sedangkan asap kawah tidak teramati. 

Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau berawan hingga hujan, angin lemah ke arah barat.

Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 21-23°C.

Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 16 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15-22 mm, dan lama gempa 90-150 detik.

Tercatat tiga kali Harmonik dengan amplitudo 6-7 mm, dan lama gempa 250-539 detik.

Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 30 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 119 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Contoh Bencana yang Terjadi di Indonesia

3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Gunung Sinabung, Selasa (15/3/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Sinabung terletak di Kab/Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak.

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah tenggara.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-18°C.

Catatan kegempaan pagi hari ini terjadi satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 17.81 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Sudah Tinggal di Hunian Tetap Sebelum Lebaran

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Gunung Ili Lewotolok, Selasa (15/3/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Ili Lewotolok terletak di Kab/Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah barat.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 24,2-25,8°C, dengan kelembaban 69,1-70,3%.

Pengamatan kegempaan tercatat 11 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 8.4-32.4 mm, dan lama gempa 27.3-79.4 detik.

Catatan kedua yaitu 26 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.3-11.4 mm, dan lama gempa 33.6-85.9 detik.

Selanjutnya, tercatat lima kali Harmonik dengan amplitudo 1.6-3 mm, dan lama gempa 100.5-357.3 detik.

Tercatat 17 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 1.7-10.7 mm, dan lama gempa 47.6-475.8 detik.

Gempa Vulkanik Dalam tercatat satu kali, dengan amplitudo 3.2 mm, S-P 1.14 detik dan lama gempa 10.5 detik.

Gempa Tektonik Jauh tercatat dua kali, dengan amplitudo 3.4-3.6 mm, S-P 15.9-16.4 detik dan lama gempa 45.3-95.6 detik.

Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini