Sebelum bertamu ke DPR, pada tanggal 21 Mei 2015 FIPS juga telah bertamu ke Kementerian Luar Negeri yang diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri menyambut baik kegiatan FIPS dan mengakui bahwa pemerintah Indonesia memiliki pemikiran serta visi yang sama dengan FIPS terkait bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan kemanusiaan.
Penerimaan terhadap delegasi FIPS adalah bentuk dukungan terhadap aksi kemanusiaan. Ketika masyarakat Indonesia menyumbang rumah sakit di Gaza, sebagai Wakil Ketua DPR RI dirinya juga diminta untuk menyerahkan bantuan tersebut secara simbolik.
"Upaya untuk mengait-ngaitkan dengan terduga teroris adalah fitnah belaka. Secara politik, saya menganggap ini adalah fitnah yang kotor, sama seperti kalau ada orang yang mencoba mengaitkan Presiden Joko Widodo dengan terorisme hanya karena pernah menerima terduga teroris Farid Okbah di Istana," tegas Fadli.
Sebagai informasi, pada 29 Juni 2020 Farid Okbah pernah diterima Presiden Joko Widodo di Istana.
Pada tanggal 16 November 2021, Farid Okbah ditangkap oleh Densus 88 sebagai terduga teroris.
"Apakah dua peristiwa yang berlainan itu bisa dikait-kaitkan?" tanya Fadli.
Ia menegaskan, bahwa penjelasan ini dibuat untuk menepis fitnah sejumlah orang yang secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan terhadap aksi kemanusiaan seolah adalah bentuk dukungan terhadap terorisme.
"Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali," jelas Fadli.