News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komentar Jubir PSI, BSSN Berencana Bangun Pusat Rekam Cadang di IKN Nusantara

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai rencana Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membangun Pusat Rekam Cadang di Ibukota Negara (IKN) Nusantara sebagai rencana yang ketinggalan zaman. 

Kritikan ini disampaikan Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Sigit Widodo, Jumat (18/3/2022).

Rencana membangun Pusat Rekam Cadang di IKN Nusantara ini disampaikan Kepala BSSN, Hinsa Siburian, dalam rapat kerja (Raker) di Komisi I DPR RI, Kamis (17/3/2022).

Hinsa menyebut pembangunan ini akan mendukung transformasi digital di IKN untuk menjadi smart city.

Sigit menilai pembangunan sarana rekam cadang yang terpusat tidak lagi sesuai dengan tren dan perkembangan Teknologi Informasi mutakhir.

“BSSN mikirnya jadul banget. Kalau kita membangun kota baru di akhir abad 20 mungkin pemikiran ini sesuai, tapi untuk tahun 2022 apalagi untuk beberapa tahun ke depan, konsep ini jelas ketinggalan zaman,” tegasnya.

Baca juga: BSSN Fokus Bentuk Cyber Security Untuk IKN Hingga Tangkal Penyebaran Paham Radikalisme

PSI mengingatkan, infrastruktur data global saat ini cenderung menggunakan konsep Hyperconverged Infrastructure (HCI) yang terdistribusi dan berkolaborasi dengan berbagai sistem dan penyedia layanan. 

“Dengan menggunakan model cloud, konsep pusat data primer, sekunder, cadangan, disaster recovery center, dan sejenisnya yang banyak digunakan hingga awal 2000-an sekarang sudah tidak relevan lagi,” kata Sigit.

Sigit yang sebelum bergabung dengan PSI menjabat sebagai Direktur Operasional di Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini mengingatkan, model Pusat Rekam Cadang yang digunakan BSSN juga sangat rentan mengalami single point of failure.

“Kalau misalnya Pusat Rekam Cadang itu itu hancur, semua data akan hilang. Kalau kemudian BSSN membangun disaster recovery center di tempat lain untuk backup, maka diperlukan dana dua kali lipat. Ini pemborosan keuangan negara,” ucap Sigit.

PSI berharap BSSN dapat mempertimbangkan penggunaan HCI dan bekerja sama dengan penyedia layanan cloud nasional.

“HCI ini menghilangkan kerentanan single point of failure, scalable sesuai kebutuhan dan penambahan jumlah data, serta dapat menghemat anggaran hingga 80 persen,” ungkap Sigit.

Ketimbang membuang dana untuk Pusat Rekam Cadang yang ketinggalan zaman, PSI berharap infrastruktur digital yang dibangun di IKN Nusantara sudah mengadopsi konsep terkini.

Baca juga: Kepala BSSN Beberkan Sejumlah Gangguan yang Dialami Aplikasi PeduliLindungi

“Konsep terbaru semangatnya kolaborasi. BSSN bisa berkolaborasi dengan BUMN seperti Telkom dan pihak swasta untuk menyediakan layanan cloud dan menghapus anggaran untuk perangkat keras yang sangat mahal. Ini sesuai dengan ajakan Presiden Jokowi agar semua pihak berkolaborasi membangun IKN,” pungkas Sigit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini