Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jawa-Bali memiliki proporsi penduduk dengan antibodi lebih tinggi yakni 91,3 persen dibandingkan luar Jawa-Bali yang mencapai 84,1 persen.
Hal ini berdasarkan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.
Sedangkan pada penduduk yang belum divaksin di luar Jawa-Bali proporsi antibodi mencapai 74,1 persen sedangkan di Jawa-Bali proporsi mencapai 73,2 persen.
Pandu menjelaskan kadar antibodi yang dimiliki penduduk yang cukup tinggi bisa memberikan efek proteksi.
Baca juga: Sandiaga: Kalau Covid-19 Terkendali, Kita Bisa Beribadah Lebih Tenang
Kalau dilihat distribusi sebarannya pada 4 kelompok penduduk, terlihat hasillnya bahwa penduduk yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi kadar antibodinya secara median di atas 100.
Ini cukup tinggi sudah dianggap memberikan efek proteksi.
"Bagi kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100," kata Ahli Epidemiologi dari FKM UI Pandu Riono dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).
Sementara itu bagi kelompok yang belum terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodinya cukup tinggi hampir mendekati 1000.
Sedangkan bagi kelompok yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1000.
''Jika berdasarkan umur di atas 1 tahun, maka hampir semua penduduk usia 1 tahun ke atas memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi untuk menghadapi SARS-CoV-2,'' kata Pandu.