News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bareskrim Polri Gagalkan Peredaran 100 Kilogram Lebih Narkoba Jaringan Malaysia

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Tipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen pol Krisno Halomoan Siregar (kemeja putih) bersama Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (21/3/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) mengungkap penangkapan tersangka peredaran gelap narkoba jaringan Malaysia.

Direktur Tipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar mengatakan penangkapan ini didasari dari adanya laporan masyarakat.

"Jadi yang pertama kami mendapatkan informasi dari masyarakat tentang peredaran gelap narkotika jenis sabu metamfethamin yang akan dijemput oleh sindikat ke perairan Malaysia," kata Krisno saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2022).

Brigjen Krisno membeberkan modus operandi yang dilakukan oleh para tersangka.

Yakni peredarannya dilakukan dari kapal ke kapal (ship to ship).

Baca juga: Alasan Narkoba Identik dengan Dunia Hiburan, Ini Faktor Pemicu yang Diungkap Psikolog

Berdasarkan keterangan tersangka yang diamankan, mereka menggunakan kapal penjemput dari Aceh menuju perairan Malaysia untuk mengambil barang haram tersebut.

"Akan kembali lagi ke masuk ke Indonesia, ke perairan Aceh dan selanjutnya akan disebarkan ke kota-kota besar lain di Indonesia khususnya Jakarta," kata Krisno.

Mendengar adanya peredaran tersebut, lantas pihak kepolisian dibantu tim bea cukai langsung melakukan pengamanan di beberapa lokasi rawan.

Untuk lokasi pertama yang berhasil mengungkap peredaran itu, kata Krisno, yakni di dalam bus saat berada di Aceh dan ditemukan 20 kilogram narkotika jenis ganja.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ada 20 kilogram narkotika jenis ganja yang sudah dimasukkan ke bus PO Pelangi, jadi TKP nya jalan raya Banda Aceh, Aceh Timur," ucap Krisno.

Adapun dari pengungkapan ini, Polri berhasil mengamankan narkotika jenis Ganja seberat 20 kg dan 84 kg narkotika jenis sabu yang sudah dikemas rapih.

Sedangkan untuk tersangka yang diamankan ada tiga orang dengan peran berbeda yakni Januar bin Jaelani dan Dian Ramadhan bin Riduan sebagai tekong atau kurir serta Hanafis alias Hafis sebagai kurir pengambilan ganja dari Aceh untuk dibawa ke Padang.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga masih mencari beberapa orang yang masuk dalam daftar pencarian orang yakni Anif alias Daud, Idris dan Sukri.

"Setelah diperiksa ternyata di dalam kapal ditemukan 84.165 gram atau lebih kurang 84 kilogram sabu, yang dibungkus dengan sebelumnya ada karung, sehingga ketika dikeluarkan jumlahnya 84 kilogram," tuturnya.

Atas kasus ini, para tersangka diancam melanggar Pasal 114 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 2 UURI Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika yaitu memiliki dan menguasai narkotika Golongan I dengan ancaman hukuman maksimal sampai dengan hukuman mati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini