TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil dari Terawan Agus Putranto yang dipecat secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indoensia.
Keputusan ini merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Terkait keputusan ini, epiedmiolog, Pandu Riono mengunggah hasil keputusan di akun Instagram pribadinya @pandu.riono.
Dalam video tersebut, Ketua Panitia Muktamar ke-31 IDI, Nasrul Musadir Alsa menyampaikan hasil keputusan sebagai berikut:
1. Meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen sejawat Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) sebagai anggota IDI.
2. Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Baca juga: Unggah Foto Disuntik Booster Vaksin Nusantara, Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Terawan
Baca juga: Terawan Agus Putranto Dianugerahi Gelar Profesor Kehormatan
Dalam unggahan tersebut, Pandu juga menuliskan keputusan final akan dilakukan dalam sidan khusus Muktamar.
“Keputusan final masih dalam sidang khusus Muktamar,” tulis Pandu.
Profil Terawan Agus Putranto
Dikutip dari Tribunnewswiki, Terawan lahir di Yogyakarta pada 5 Agustus 1964.
Dirinya dikenal cukup lama berkecimpung dalam dunia medis seperti menjadi TNI AD, dokter kepresidenan, dan pernah menjadi Kepala RSPAD Gatot Subroto.
Sementara mengenai riwayat pendidikannya, dirinya mengawali menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 1990.
Kemudian, dirinya pun mengambil pendidikan master Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga di tahun 2004.
Setelah lulus, Terawan pun melanjutkan menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar di tahun 2013.
Terawan menemukan sebuah metode yang disebut brain flushing dan tertulis di dalam disertasinya berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis”.
Namun, disertasinya tersebut mengundang pro dan kontra dari para praktisi dan akademisi kedokteran.
Menurut risetnya, seorang pasien stroke dapat sembuh selang 4-5 jam setelah operasi.
Hasil penelitiannya berupa metode penyembuhan terhadap pasien stroke ini juga telah dipatenkan di Jerman dengan nama ‘Terawan Theory’.
Selain itu, metode penyembuhan Terawan ini diakui pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Hanya saja, dirinya menolak untuk menjelaskan di berbagai macam forum ilmiah kepada sejawat kedokteran untuk menghindari penyalahgunaan cuci otak tersebut.
Baca juga: Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan
Akhirnya, Terawan pun mengungkapkan metode tersebut ke publik di mana caranya adalah dengan memasukan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Ia mengaku cara tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat penyumbatan pembulu h di area otak.
Selanjutnya, ia menyebut memasukkan cairan Heparin ke dalam pembuluh darah yang memberi efek anti pembekuan darah.
Dengan metodenya ini, ia mengaku pernah menangani beberapa tokoh nasional seperti Wakil Presiden era Soeharto, Try Sutrisno, mantan kepala BIN, Hendropriyono, hingga Dahlan Iskan.
Penginisiator Vaksin Nusantara
Saat pandemi Covid-19 sampai di Indonesia, Terawan inisiator dalam penanganannya dengan membuat vaksin yang disebut Vaksin Nusantara.
Dikutip dari Tribunnews, ia mengungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (16/6/2021) bahwa Vaksin Nusantara dapat dengan mudah menangkal varian baru vierus corona.
“Bagaimana Vaksin Nusantara ini menghadapi varian baru? Gampang sekali, hanya perlu 8 hari. Antigennya saya ganti,” tuturnya.
Dirinya mengatakan, hal yang perlu dilakukan adalah menggsanti antigen yang cocok sesuai dengan varian baru yang dihadapi.
“Antigen itu adalah rekombinan dari spike S. Jadi kita tinggal lihat dia mutasi mana dan tinggal, kita gabung-gabung saja.”
“Kita tambahi misalnya dari Inggris, Afrika, atau India,” ujarnya.
Baca juga: Terawan Tetap Ingin Lanjutkan Vaksin Nusantara, Ini Kata BPOM RI
Kemudian sosok yang pernah disuntik Vaksin Nusantara adalah Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sebagai vaksin booster.
Selain itu proses penyuntikan juga langsung dilakukan oleh Terawan.
Lantas, vaksinasi tersebut diunggah oleh Prabowo melalui akun Instagram pribadinya, @prabowo.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Terawan atas penemuan vaksin Nusantara.
“Meningkatkan imun dan kekebalan tubuh dengan vaksin Nusantara.”
“Terima kasih Letnan Jenderal TNI (Purn,) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad atas booster Vaksin Nusantara yang telah diberikan kepada saya,” tulis Prabowo di akun Instagramnya.
Selain Prabowo, Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko juga disuntik vaksin Nusantara oleh Terawan.
Hal itu diketahui dari akun Instagram Moeldoko, @dr_moeldoko pada 30 Juli 2021.
“Hari ini, saya menerima suntikan vaksin Nusantara untuk mencegah penularan Covid-19 dari Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto di DSPAD Gatot Soebroto,” tulis Moeldoko.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rina Ayu Pancarini)(Tribunnewswiki.com/Dinar Fitra Maghiszha)