Menurutnya universitas juga harus bekerjasama dalam penelitian, pengembangan teknologi dalam dunia industri serta bekerjasama dengan industri terdekat dan mengembangkan ekonomi.
"Pada saat Indonesia Emas dan mulai saat ini Indonesia mendorong hilirisasi dari berbagai macam implementasi mbkm yaitu hilirisasi blue economic, green economic, digital economic, pariwisata dan kemandirian Kesehatan. UAI juga harus berpartisipasi dalam mempersiapkan 9 juta talenta digital untuk kepentingan Indonesia untuk tahun 2035," katanya.
Adapun dalam webinar, hadir sebagai keynote speaker adalah Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Staff Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa.
Baca juga: Apa Itu Card Skimming? Simak Tips Terhindar dari Kejahatan Perbankan Digital
Widodo menyampaikan saat ini Indonesia harus memiliki talenta digital dan infrastruktur digital Indonesia sangat penting. Perguruan Tinggi juga dapat mempersiapkan masyarakat digital, dengan pendekatan pengembangan SDM Digital melalui program pelatihan digital seperti leadership academy, talenta digital dan literasi digital.
“Mari kita mengoptimalisasi tema diskusi kali ini Optimalisasi Komunikasi Dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045, bukan sesuatu yang utopis bukan khayalan saja dan benar-benar kita tatar dari saat ini juga, maka semakin digital semakin maju," kata Widodo.
Salah satu narasumber dalam webinar, Prof.Dr.Engkus kuswarno, M.S. menyampaikan saat ini perubahan manusia banyak mendapatkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana literasi komunikasi antar manusia.
Memasuki Indonesia emas 2045 dia berpandangan Indonesia harus melewati industri 4.0, 5.0, metafers dan menikmati connecting the world melalui era 5G dan setelah melewati pandemi covid-19.
Apalagi saat ini masyarakat sangat familiar dengan komunikasi virtual sehingga kita mengalami 2 dunia, yaitu dunia real dan dunia virtual.
"Di dalam dunia corporate seperti salah satu jurusan Magister Ilmu Komunikasi di UAI sudah familiar dengan menuliskan alamat virtual, lalu para pekerja dapat menikmati suasana kantor dikamarnya sendiri karena mereka bekerja dengan remot dengan perangkat cerdas, rapat dan diskusi melalui teleconference," kata Engkus.
"Tahun kedepan 50% peluang bagi generasi yang memiliki competitive, kognitif ability skills yang amat sangat mempuni hal ini sama seperti kondisi world virtual word. Terakhir, selamat kepada Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah meluncurkan program magister ilmu komunikasi semoga akan menambah keberkahan dan kemaslahatan bagi sivitas akademika UAI yang juga milad ke-70, dan bagi bangsa dan negara Indonesia terutama memberi warna baru bagi menyongsong Indonesia emas 2045," tambahnya.
Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. dalam paparannya menyatakan pembelajaran pada abad ke-21 banyak pakar pendidikan berpendapat bahwa sekolah mulai mengajarkan mengenai prinsip four Cs, diantaranya adalah critical thinking, communication, collaboration and creativity.
Empat hal ini harus dikuatkan untuk menghadapi abad ke-21. Lebih luas lagi, sekolah harus mengajarkan technical skill atau meluaskan tujuan hidup dan skill berkarir.
"Selain hal ini mahasiswa dan SDM harus mampu menghadapi perubahan, mampu mempelajari hal-hal baru, mengatur mental balance dalam konisi yang tidak menentu. Adanya program kerja yang ditawarkan untuk bekerjasama antara Indonesia dan Taiwan," kata dia.
Di sisi lain, Dr. Zuriani Ahmad Zukarnaia, menjelaskan bahwa saat ini kita menghadapi era digital communication, dimana communication didukung oleh alat-alat dan teknologi.