TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani membuka peluang
dirinya berduet dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Puan menyampaikan hal itu menanggapi usul agar dirinya berduet dengan Anies demi mengakhiri polemik 'cebong-kampret' yang sudah berlangsung sejak Pilpres 2014.
Puan mengatakan dirinya sama sekali tak punya masalah dengan Anies.
Ia juga tidak bermusuhan dengan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menyikapi wacana duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Pengamat Politik Cinta Negara Indonesia (CNI ) Heru Cipto Nugroho biasa dipanggil Heru CN menyatakan langkah Ketua DPR Puan Maharani yang bersedia dipasangkan dengan Anies Baswedan merupakan langkah tepat dan strategis.
"Kepastian serius tidaknya Ibu Puan dipasangkan dengan Anies dalam Pemilu Serentak pertama kali 2024 nanti sangat dinantikan semua pihak," ujar Heru CN menanggapi pertanyaan wartawan, Kamis (31/3/2022).
Sembari menunggu perkembangan politik yang cukup dinamis ini, Heru CN menambahkan jika benar jalan terbuka akan menambah nilai positif bagi PDI Perjuangan.
Karena bisa menaikan elektabilitas dan kepercayaan Rakyat
"Semua tahu elektabilitas PDI Perjuangan tambah menurun dengan statemen Ibu Mega soal langkanya minyak goreng agar Ibu-Ibu memasak dengan merebus saja," ungkapnya.
Disamping itu, kader-kader PDI Perjuangan terutama yang menjadi menterinya Presiden Jokowi belum menunjukan kinerja yang sesuai harapan rakyat.
Heru CN menilai pasangan Anies Puan akan semakin merekatkan simbol negara Merah (pemerintah) dan Putih (luar pemerintah).
"Apalagi selama ini ada kesan di masyarakat Anies dengan pemerintahan Presiden Jokowi bersebarangan. Padahal tidak baik secara pribadi dan kebijakannya," tegasnya.
Baca juga: Tanggapi Peluang Puan-Anies dalam Pilpres 2024, Sekjen PDIP: Ada Koneksitas
Termasuk sebutan untuk kedua kubu 'Cebong dan Kampret' yang dianggap kerap berseberangan secara politik.
Heru CN juga berharap pasangan Anies Puan akan semakin kokohkan pondasi berbangsa dan bernegara yang majemuk ini.
"Lebih dari itu saya juga mewanti-wanti kepada pihak pihak atau kelompok kelompok yang punya dendam politik agar sadarkan diri bahwa politik itu dinamis namun tetap konstitusional sesuai cita cita Pendiri Bangsa yakni negara kesejateraaan bukan kekuasaan," katanya.
Dia menegaskan kepercayaan rakyatr terhadap Puan juga meningkat saat dengan tegasmenolak Pemilu ditunda.
"Apalagi kalau Ketum PDIP Ibu Megawati Setuju bila Mbak Puan dipasangkan dengan Anies. Saya yakin persatuan itu kian terwujud dan cita-cita sejahterakan rakyat akan tercapai," katanya.
Tanggapan Sekjen PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Puan yang juga Ketua DPR RI itu membuka dialog dan berdikusi dengan semua kalangan pemerintahan.
Termasuk, menjalin komunikasi serta dialog dengan Gubernur, termasuk Anies Baswedan.
"Mbak Puan menyatakan beliau bisa berdialog berdiskusi, apalagi beliau sebagai Ketua DPR dan Pak Anies sebagai Gubernur tentu saja ada koneksitas," kata Hasto di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Hasto juga menyebut, komunikasi Puan sebagai Ketua DPR RI terbuka juga bagi para Gubernur lainnya.
Termasuk, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster hingga Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey.
"Jadi dengan semua Gubernur ada koneksitas, sehingga apa yang disampaikan Mba Puan itu menegaskan komitmen beliau untuk berdialog sebagai Ketua DPR untuk bisa bertemu dengan siapapun," ucap Hasto.
"Karena ketua DPR ini ketua dewan perwakikan RI bukan dewan perwakilan Jakarta saja, bukan Jawa Timur saja tapi juga membuka dialog sebagai Ketua DPR," jelas Hasto.