News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Distop di Pintu Imigrasi karena Bernama Lengkap Arab, Yenny Wahid Berkomitmen Kenalkan Islam Damai

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Wahid Foundation Zannuba Arrifah Chafsoh atau Yenny Wahid di acara Salam Forum

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menceritakan pengalamannya terkait pandangan masyarakat global pada Islam. 

"Saya kerap jalan-jalan ke luar negeri. Sering melihat ada salah paham orang mengenai Islam di tingkat global," ungkap saat movie screening dan diskusi
film pendek Salam Campaign di Gedung Djakarta Teater di Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022).

Hal ini diperparah dengan adanya pembajakan pesawat American Airlines Boeing 767 dan menyerang World Trade Center di New York pada 2001 silam. 

"Ketika dulu beberapa tahun lalu, serangan Amerika, citra Islam negatif di luar negeri.

Ada suatu periode saya keluar pintu imigrasi distop karena nama saya menggunakan kata Arab semua," paparnya lagi.  

Baca juga: Ketum FPTI Yenny Wahid Apresiasi Kinerja Okto Dkk Setelah Sanksi WADA Dicabut

Situasi ini membuat Yenny ingin menyampaikan ajaran dari orangtua dan guru bahwa Islam sesungguhnya bukan seperti yang disangkakan.

Di sisi lain Yenny melihat dari segi internal muslim tampak olehnya perebutan ruang.

Ada kelompok esktrim, atau ingin melakukan hegemoni Islam di dunia dengan cara keliru. 

Salah satunya dengan tindakan radikal yang merusak citra Islam sendiri.

Situasi luar negeri dan di dalam membuat Yenny berpikir harus ada yang dikoreksi. 

"Ajaran Islam yang sesungguhnya, tasamuh, toleransi, perdamaian, itu pesan utama Islam harus dikeluarkan.

Ada banyak pekerjaan yang musti dilakukan," paparnya lagi. 

Karenanya, Wahid Foundation berkomitmen meningkatkan toleransi melalui konten yang berkualitas dalam Salam Forum.  

Kolaborasi ini antara Wahid Foundation, Google atau YouTube, UNDP dan 10 content creator dalam upaya mewujudkan ruang digital yang toleran.
Selain itu juga mengedukasi dan membentuk masyarakat muslim agar tidak terprovokasi kelompok radikal. 

"Kita berpikir harus kerja serius yang sistematis dan berkelanjutan.

Memastikan Islam yang saya yakini tidak dibajak kepentingan segelintir orang dan menguatkan satu sama lain.

Apa pun keyakinan nya punya tempat dan tidak saling dicurigai," pungkas Yenny.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini