News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Demo BEM SI di Depan Gedung DPR, Orator: Masih Kuat Puasanya?

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di gerbang utama DPR RI Senayan Jakarta pada Senin (11/4/2022) sekira pukul 14.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tiba di gerbang utama DPR RI Senayan Jakarta pada Senin (11/4/2022) sekira pukul 14.00 WIB.

Mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta dan melakukan long march menuju gerbang utama DPR RI.

Sejumlah orasi disampaikan orator di mobil komando yang berjalan untuk membakar semangat para mahasiswa demonstran.

"Masih kuat puasanya?" tanya orator.

"Masih!" jawab massa mahasiswa lantang.

"Masih puasa kawan-kawan?" tanya orator sekali lagi.

"Masih!" jawab massa aksi.

"Berapa jumlah kita kawan-kawan?" tanya orator.

"Satu!" jawab massa aksi.

Para mahasiswa yang tergabung dari aliansi tersebut menggunakan almamater dari kampusnya masing-masing.

Mereka membentuk formasi rantai manusia untuk menghindari adanya penyusup yang masuk ke dalam barisan mereka.

Mereka juga membawa poster bertuliskan aspirasi mereka serta bendera organisasi mereka.

Baca juga: Massa dari HMI Mulai Orasi di Patung Kuda, Tolak Presiden 3 Periode

Cuaca di sekitar lokasi mendung dan hujan turun rintik-rintik.

Dalam kurun waktu sekira 30 menit, massa tiba di Gerbang Utama Gedung DPR RI Senayan Jakarta.

Diketahui ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.

Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen serta bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini