TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta insiden kekerasan yang menimpa Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando tidak dijadikan bahan provokasi.
Ia meminta pihak kepolisian fokus dalam mencari pelaku yang terlibat dalam aksi ini.
Sepert diketahui, Ade Armando menjadi korban luka dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Menurut Sahroni, apapun alasanya, kekerasan fisik, penganiayaan dengan pengroyokan tidak bisa dibiarkan.
Baca juga: Kilas Balik Insiden Pengeroyokan Ade Armando
Baca juga: Polisi Amankan Dua Pelaku Penganiaya Ade Armando, Empat Lainnya Masih Buron
Terlebih insiden ini terjadi di tengah aksi protes yang justru tengah menyuarakan aspirasi masyarakat.
Di mana seharusnya aksi dapat berjalan tertib dan kondusif.
"Mau sebenar apapun kita, akan jadi salah bila disampaikan dengan kekerasan. Jadi saya minta ke polisi, cari dan tangkap pelakunya,”
“Saya juga kadang kurang sependapat dengan statement Ade Armando yang ngeri-ngeri sedap"
"Tapi menurut saya jelas, narasi harus dibalas narasi. Tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan," kata Sahroni, dalam keterangannya, dikutip laman DPR RI, Rabu (13/2/2022).
Mahfud MD Minta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Pengeroyokan
Senada, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD juga meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menindak tegas pelaku penganiayaan terhadap Akademisi UI Ade Armando.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah acara Ngabuburit Menko Polhukam bersama para Pemimpin Redaksi Media di kantor Menko Polhukam, Selasa (12/4/2022).
“Saya minta ke Kapolda, agar pelakunya dicari dan ditindak tegas, jangan pandang bulu,"
"Dari kelompok apapun, afiliasi manapun, harus ditindak tegas dan diumumkan dipublik bahwa anda mampu melakukan,"
"Dan barusan kan diberitakan sudah ada beberapa orang yang diduga pelakunya sudah ditangkap," kata Mahfud dalam keterangan resmi, Rabu (13/4/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Mahfud sejak awal menduga, kekerasan terhadap Ade dilakukan oleh elemen diluar mahasiswa.
Saat mengetahui insiden tersebut, ia langsung menghubungi Irjen Pol Fadil.
Ia yakin Fadil dan jajarannya dapat menangkap para pelaku penganiayaan terhadap Ade.
Baca juga: Kondisi Terkini Ade Armando Dirawat di RS: Masih Dipantau Dokter, Alami Pendarahan di Otak
2 dari 6 Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Ditangkap
Diberitakan sebelumnya, dua dari enam tersangka pelaku pengeroyokan Ade, telah berhasil diamankan pihak kepolisian.
Kedua tersangkanya yakni atas nama Muhammad Bagja dan Komar.
Sebelumnya, Muhammad Bagja ditangkap di kawasan Jakarta Selatan, sedangkan Komar ditangkap di Jonggol, Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Polisi Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya mengatakan keduanya berstatus sebagai wiraswasta.
Mereka juga bukan bagian dari peserta demo mahasiswa.
Baca juga: BEM SI: Pengeroyok Ade Armando Bukan Bagian dari Mahasiswa
"Dari data yang kami himpun, dua orang ini bukan bagian dari demo mahasiswa."
"Melainkan sebagai wiraswasta," dikutip dari Kompas Tv, Rabu (13/4/2022).
Dengan berhasil ditangkapnya enam tersangka tersebut, empat tersangka lainnya dikabarkan masih buron.
Mereka yakni Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, dan Ade Purnama.
Saat ini, jelas Tubagus, kedua tersangka yang berhasil ditangkap, masih dimintai keterangan.
Sementara empat tersangka lainnya diminta untuk segera menyerahkan diri.
Baca juga: Sambangi RS Siloam, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro Jenguk Ade Armando
"Dari enam tersangka itu, dua tersangkanya baru saja berhasil diamankan."
"Pertama diamankan di Jonggol dan kedua diamankan di wilayah Jakarta Selatan."
"Dua orang itu masih terus dimintai keterangannya."
"Sedangkan empat orang lainnya kami imbau, kami ekpose, kami rilis sengaja hari ini agar segera menyerahkan diri," kata Tubagus.
Saat ini proses penyelidikan masih berjalan.
Polisi masih mencari motif pengeroyokan terhadap Ade Armando.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Galuh Widya Wardani/Gita Irawan)