News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi: Produk Dalam Negeri Sulit Berkompetisi Jika Infrastrukturnya Tidak Baik

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi), bertolak menuju Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, dalam rangka kunjungan kerja, Rabu, (13/4/2022). Kepala Negara bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, dengan menggunakan Helikopter Super Puma sekira pukul 07.10 WIB. Usai kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Jawa Barat, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Jawa Tengah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama perdana oleh Indonesia Investment Authority (INA) di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/4/2022).

Dalam sambutannya Presiden mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia sangatlah penting, terutama untuk meningkatkan daya saing produk produk dalam negeri.

"Sudah sering saya sampaikan betapa pentingnya infrastruktur. Daya saing kita produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain apabila infrastruktur kita tidak baik," kata Jokowi.

Baca juga: Duduk Semobil, Jokowi Titipkan Pesan Khusus ke Ganjar Pranowo

Presiden mengatakan dalam 40 tahun, jalan tol yang dibangun di Indonesia hanya 780 Km.

Pada 2014 pemerintah terus mendorong pembangunan jalan agar tercipta konektivitas, baik trans-Jawa, trans-Sumatera hingga beberapa ruas tol di Kalimantan dan Sulawesi.

"Saya tidak tahu dalam beberapa tahun terakhir berapa yang dibangun, Pak Menteri PU berapa yang dibangun dalam 7 terakhir ini? 1.900 km, yang sebelumnya 40 tahun 780 km," katanya.

Presiden mengatakan masalah dalam pembangunan infrastruktur yakni selalu terkait pembiayaan yang bergantung pada APBN atau keuangan BUMN.

Menurut Presiden dibentuknya Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengatasi masalah pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur.

"Oleh sebab itu karena pentingya yang namanya infrastruktur yang multiplier efeknya (efek berganda) akan ke mana-mana, kita munculkan yang namanya INA, soverign wealth fund kita, Indonesia Invesment Authority yang dikomandani oleh Pak Ridha. Ini adalah sebuah alternatif skema pembiayaan yang sebelumnya tidak kita pikirkan, muncul," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini