Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mantan pimpinan Cipayung Plus resmi membentuk wadah Sinergi Pemuda Indonesia (SPI).
Hal tersebut sebagaimana disampaikan salah satu Koordinator SPI Susanto Triyogo yang merupakan eks PJs Ketua Umum PP KAMMI.
Susanto menyebut Koordinator SPI dipimpin oleh lima presidium utama yakni dirinya sendiri, Iqbal Muhammad Dzilal (Mantan Ketua Umum PP HIMA PERSIS), Ari Sutrisno (Mantan Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI), Kornelis Jacob Galanjinjay (Mantan Ketua Umum GMKI), dan Husin Tasrik (Mantan Ketua Umum PII)
"Tujuan berdirinya (SPI) ini untuk menghimpun sinergitas antar elemen pemuda dari seluruh Indonesia, mengingat banyak sekali tantangan kebangsaan yang akan kita hadapi kedepan, utamanya mengenai bonus demografi, disintegrasi sosial, hingga potensi ancaman serius geopolitik dan geoekonomi luar negeri," kata Susanto dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/4/2022).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019 lalu, penduduk usia produktif masih mendominasi.
Persentase laki-laki dan perempuan di usia produktif (15-64 tahun) sekitar 67,6 persen, sedangkan penduduk usia belum produktif hanya sekitar 26-27 persen.
"Berdasarkan data tersebut, SPI sebagai gerakan pemuda harus ikut mengawal dan terlibat dalam proses perencanaan serta mengajak semua pihak untuk mempersiapkan diri, jangan sampai bonus demografi ini menjadi bencana demografi, apalagi Indonesia didaulat menjadi Presidensi G20, Indonesia akan jadi sorotan dunia," kata Susanto.
Baca juga: Januari-April 2022, BPS Sebut Produksi Padi Akan Meningkat 7,7 Persen
Sementara itu, Koordinator SPI lainnya, Ari Sutrisno menegaskan bahwa SPI berusaha menyebarluaskan gerakannya hingga ke pelosok negeri.
"Kami meyakini bahwa Indonesia ini milik bersama, dan harus kita rawat bersama, tidak boleh ada perbedaan satu sama lain. Suasana humanis, gotong royong, dan rasa persaudaraan harus senantiasa kita pupuk demi tercapainya kemajuan bangsa," kata dia.
Ari menyebut dalam waktu dekat SPI akan menggelar sarasehan pemuda Indonesia, dengan menghadirkan tokoh-tokoh bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai Pancasila, kebinekaan harus menjadi garda terdepan persatuan bangsa," tandasnya.