Saat ini, menurut Budi Karya, masih terus dilakukan diskusi dengan stakeholder terkait antisipasi angkutan mudik lebaran 2022.
Menurut Budi Karya, saat ini masih dinamis terkait penerapan rekayasa lalu lintas pada periode angkutan mudik lebaran.
“Pasalnya, saat ini bisa saja bukan hanya masyarakat yang mudik melakukan perjalanan tetapi yang berwisata juga. Maka dari itu perlu antisipasi dan solusi penanganan yang baik,” kata Budi Karya.
Baca juga: Beri Lampu Hijau untuk Mudik Lebaran 2022, Jokowi Minta Masyarakat Cegah Lonjakan Kasus Covid-19
Menhub Cek Tol Jakarta-Cikampek
Sementara itu, sejumlah persiapan dilakukan Polri menjelang momen mudik lebaran 2022.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek beberapa titik di Tol Jakarta-Cikampek dalam rangka persiapan pelaksanaan mudik Lebaran 2022.
Beberapa titik yang dicek di antaranya rest area KM 57 dan KM 62 B Tol Jakarta-Cilampek.
Selain melakukan pengecekan, dalam tinjauan tersebut sempat pula diadakan rapat koordinasi.
"Kami akan terus memperbaiki dan memonitor perkembangan situasi-situasi yang ada di lapangan berdasarkan laporan-laporan yang ada setiap hari sampai dengan menjelang nanti hari H dan pascalebaran," ujar Firman di Kantor Jasa Marga KM 70 B Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Mudik Gratis 2022 PT Kimia Farma, Akses Laman mudik.kimiafarma.co.id
Firman menegaskan Korlantas Polri bakal terus membuka diri menerima masukan dari berbagai pihak soal pengamanan mudik.
Sebab, hal yang terjadi di lapangan menurutnya sangat dinamis.
"Kami mendapatkan arahan bahwa terus berkoordinasi melalui angka-angka matematis yang nanti akan dihitung. Karena sekali lagi, supaya petugas di lapangan ini bisa dengan tepat menentukan cara bertindak. Dari mulai tempat maupun waktu," ucapnya.
Senada dengan Firman, Menhub Budi Karya Sumadi juga menyebut diskusi ihwal penanganan mudik lebaran masih sangat dinamis.
Terlebih, mudik tahun ini diprediksi mengalami kenaikan dari 2019 lalu.
"Jadi saya minta tim yang melakukan simulasi dengan angka-angka yang lebih ekstrem sehingga kita bisa sampaikan ke masyarakat betapa kita tidak mudah memberikan solusi mudik kali ini," kata Budi.
Berita terkait: Mudik Lebaran 2022
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Hari Darmawan, Adi Suhendi)