Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengklaim terus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan masyarakat dengan berbagai skema bantuan sosial.
Mulai dari bantuan sembako, BLT minyak goreng, Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM.
Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) soal tren kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo yang cenderung turun.
“Di saat yang sama pemerintah juga membuat kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” kata Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Juri menegaskan, situasi saat ini memang tidak mudah.
Tekanan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas.
Pemerintah, ujar dia, juga melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan lonjakan kenaikan harga barang-barang.
Baca juga: Wagub DKI: Kami Sangat Senang Kalau Jokowi Bisa Hadir Nonton Balapan Formula E pada 4 Juni 2022
"Salah satu yang dilakukan pemerintah dengan mempertahankan subsidi untuk beberapa komoditi," ujarnya.
Juri menyampaikan apresiasinya terhadap hasil survei yang sudah dilakukan beberapa lembaga soal kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
"Survei merupakan bagian dari masukan kepada pemerintah untuk introspeksi dan meningkatkan kinerja," katanya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei nasional bertajuk Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah, dan Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024.
Dalam temuannya, tercatat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 59,9 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Mudik ke Yogyakarta, Wapres Maruf Amin ke Banten
"Yang kurang puas 38,6 persen. Jadi lebih banyak yang puas," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Selasa (26/4/2022).
Namun, dikatakan Burhanuddin, tren kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi cenderung menurun.