Sang ayah, Hermanto, terpental dari sampan dan hilang di tengah laut.
Aparat pun turun tangan.
Baca juga: Kronologi Satu Keluarga Mudik Pakai Sampan Seberangi Laut Bali, 1 Orang Hilang Jatuh ke Laut
Direktur Ditpolairud Polda Jatim Kombes Pol Puji Hendro mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan tim gabungan dari Ditpolairud Polda Jatim dan Satpolair Polresta Banyuwangi untuk mencari korban.
Kemudian, satu unit kapal khusus penyelamatan dan pencarian (SAR) Type C2, dan empat personel, telah dikerahkan untuk melakukan pencarian di perairan kawasan Banyuwangi.
Karakter perairan yang diduga menjadi titik korban tenggelam dan hilang cukup berarus, sehingga membuat Ditpolairud Polda Jatim melakukan mekanisme penyisiran secara merata dari perairan Banyuwangi.
"Itu perbatasan karena memang diduga ada arusnya kan sehingga kita bisa ikut mencari. Tentu ada SOP pencarian korban yang kami terapkan dalam melakukan pencarian," ujarnya, saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (28/4/2022).
Mudik Pakai Bajaj
Mudik menggunakan bajaj dilakukan pasangan suami istri, Darto dan Sumini, menuju kampung halaman mereka di Boyolali, Jawa Tengah.
Keduanya berangkat dari Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (24/4/2022) malam.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 275 km selama 12 jam, pasutri ini sampai di Jalur Pantura Wanasari Brebes pada Senin (25/4/2022) siang.
Mudik menggunakan bajaj baru pertama kali dilakukan Darto dan Sumini.
Tahun lalu mereka mudik menggunakan bus untuk pulang kampung ke Boyolali dengan ongkos mencapai Rp 600.000 untuk 2 orang.
Namun dengan menggunakan bajaj, menurut Darto ia bisa menghemat biaya hingga separuhnya.
Darto dan Sumini mengaku menikmati perjalanan mudik dengan bajaj.